Kenan melihat kondisi keningnya yang terus mengalirkan darah segar, dia harus pulang sekarang juga. Setelah dia melihat apa yang sudah dia tabrak dan ternyata hanya sebuah pohon, Kenan mencoba menghidupkan mobilnya meski susah diawal – awal tapi setelah beberapa kali percobaan akhirnya bisa juga.
Kenan memundurkan mobilnya untuk menghindari pohon yang tadi sempat dia tabrak, lalu kembali melajukan kembali mobil itu dengan sangat perlahan. Untung saja kecelakaan yang dia alami tidak begitu membuat mobil miliknya rusak parah dan masih bisa dia kendarai setidaknya sampai rumah.
Kenan merasakan kepalanya yang kembali pusing karena darah tidak mau berhenti mengalir meskipun Kenan sudah menekannya dengan kain. Kenan memutuskan sambungan telepon dari Zanna karena Kenan tidak ingin mendengar Zanna yang terus bertanya karena merasa khawatir dengan keadaan Kenan.