'Mungkin dirimu pernah menjumpainya, di dalam mimpimu mengenai tanah gersang tanpa kehidupan... hanya menyisakan keputusasaan yang terlihat sejauh matamu memandang.'
Aku berjalan melewati tanah penuh oleh debu pasir... terus berjalan tanpa ada henti. Segala sesuatu yang berada di sekitarku telah hancur. Tak ada tanda kehidupan apapun yang terlihat... pepohonan telah musnah... bebatuan telah hancur hingga kerikil... benteng-benteng nan kokoh telah runtuh... rata pada tanah berpasir.
'Kau telah kehilangan semuanya... Kau akan kehilangan semuanya. Kerajaanmu... prajuritmu... orang kepercayaanmu... hingga keluargamu.'
Bayangan dari segala ingatan yang kumiliki, seluruh waktu hidup yang kumiliki bersama setiap orang. Berdiri di hadapan para rakyatku... berbaris di antara mereka menuju peperangan.... serta... duduk bersama istri dan anakku. Sekeras mungkin aku berusaha menggapai ingatan tersebut menggunakan tanganku yang lemah, mengejarnya tiada henti, saat mereka semakin menjauh.