Isabella Kruger menatap sosok pria di depannya dengan kebencian yang tak ditutupi. "Mengapa kamu disini" katanya enggan. Namun, kaki Jordan keburu berada satu di dalam rumah. "Menemui putraku" jawabnya dengan ekspresi datar. Helaan gusar diberikan Isabella. "Kamu nyakin dia putramu" sindir Isabella mau tak mau membukakan pintu untuk Jordan lebar-lebar. Terlalu banyak mata untuk melihat kemari. Saat ini tak butuh gosip untuk tak penting.
Jordan memasuki rumah kecil di daerah perbatasan Bekasi. Tak banyak barang di dalam rumah tapi terlihat nyaman. Keningnya mengerut, benarkah ini Isabella Kruger yang dikenalnya atau selama ini dirinyalah yang telah salah menilai. Beberapa mainan anak-anak berserakan di atas karpet kecil depan televisi. Foto-foto perkembangan anak yang mungkin saja benar miliknya.
Karya pertamaku...
Terimakasih sudah mampir membaca, memberikan power stone atau hadiah atau ulasan/review