"Aku … di rumah saja," katanya pelan.
Skylar tentu saja tidak bisa memaksa. Tak peduli seberapa keras dirinya meyakinkan kalau sang kakek tidak marah padanya, Alexa masih saja takut. Jadi mungkin satu-satunya cara adalah membiarkan waktu yang turun tangan, berharap tak lama lagi rasa takut yang dirasakan gadis itu akan menghilang seluruhnya.
"Baiklah. Harusnya aku juga tidak akan lama," balas Skylar sambil mengusap kepala Alexa.
Selesai bicara, Skylar mengambil ponselnya untuk menelepon sang kakek. Berhubung London lebih lambat satu jam daripada Oslo, sepertinya Joachim juga masih belum tidur. Jadi Skylar ingin meminta waktu kakeknya besok siang untuk bicara.
…
Keesokan harinya, Skylar segera berangkat setelah sarapan, karena dia tidak ingin meninggalkan Alexa lama-lama. Sehingga dia bisa sampai di London sebelum makan siang. Dan berhubung dia sudah memberi tahu kakeknya apabila akan datang hari ini, seorang sopir diutus untuk menjemputnya di bandara.