"Chef, apakah kamu memang menyukai dapur?" tanya seorang pelayan lainnya.
"Aku tidak tahu. Mungkin dulu aku memang seorang chef sehingga aku begitu menyukai dapur," Cinta mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja serba putih. Setelah itu, ia keluar dari kamar ganti.
"Katanya, untuk mendapatkan hati seorang pria, kita harus memulainya dulu dari perutnya. Chef pasti bisa mendapatkan pria yang sangat mencintainya suatu hari nanti," di koridor, Cinta bisa mendengar kata-kata mereka walaupun suaranya samar.
Ia hanya tersenyum tipis.
Ia bahkan tidak mengetahui siapa dirinya. Membicarakan mengenai pasangan bukanlah waktu yang tepat untuknya.
Sekitar jam delapan malam, Cinta mendapatkan telepon dan langsung pergi melewati pintu belakang untuk mengambil sebuah kiriman.
Siapa yang tahu begitu ia keluar dari pintu, ia menabrak seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aksa!