Sedangkan di rumah sakit, Randika berjalan mondar-mandir dengan perasaan cemas. Dia sudah menunggu berjam-jam hasil perawatan dokter di UGD dan masih tidak ada kabar.
Setelah hari mulai siang, seorang dokter keluar dari UGD dan Randika segera berlari ke arahnya. Dokter itu berkata pada Randika. "Anda sudah tidak perlu khawatir, luka di tubuh pasien sudah teratasi. Memang tidak ada masalah serius, tetapi pasien disarankan untuk menginap di rumah sakit beberapa minggu ini. Selama dia di rumah sakit, dia tidak diperbolehkan untuk bergerak terlalu banyak agar tulangnya yang retak itu bisa segera sembuh."
Mendengar nyawa Hannah yang tidak terancam, Randika menghela napas lega.
"Bolehkah aku masuk dan melihatnya?"
Setelah mendapatkan persetujuan dari dokter, Randika segera masuk dan mencari Hannah. Sesampainya di kasurnya, Hannah terbaring dengan wajah yang sangat pucat. Randika merasa hatinya sakit.
Memegang tangan kecil Hannah, dia mulai membuka matanya.