"De-wa???" Alona sungguh terkejut bukan main saat melihat sosok Dewa berdiri di hadapannya kali ini.
"Alona, apa kabarmu? Kau baik-baik saja?" sapa Dewa setelah Alona membukakan pintu untuknya.
"Untuk apa lagi kau datang kemari, Dewa?" tanya Alona dengan cetus. Bahkan dia sudah lebih dulu memalingkan wajahnya dari tatapan Dewa.
Dewa membuang napasnya dengan pelan. "Apakah kau masih marah padaku, Alona?" tanya Dewa lirih.
"Kau tau apa jawabanku tanpa aku menjawabnya."
"Apakah itu karena kau sudah mendapatkan penggantiku, begitu?" tanya Dewa seketika.
Alona akhirnya kembali menatap wajah Dewa saat ini. Dia terlihat tetap sama, raut wajahnya tidak sedikitpun menunjukkan rasa bersalahnya.
"Apakah itu yang kau pikirkan tentangku selama ini?" tanya Alona kian menatapnya geram.