"Kau memang brengsek!" Alona kembali mengumpat serta mendorong tubuh Dewa.
Dia pun pergi meninggalkan Dewa, sedang Dewa bersikeras hendak mengejar langkah Alona. Akan tetapi, kali ini Dewa tidak bisa lagi mengejar langkah Alona lantaran sebuah taksi berhasil dia hentikan lalu dengan cepat Alona masuk ke dalam dan taksi itu melaju pergi.
"Alonaaaaa... Akh, Sial!" Dewa mengumpat melihat Alona berlalu pergi meninggalkannya.
Di dalam mobil Alona menangis hingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia meraih ponselnya, dia hendak melakukan panggilan pada Kenzo. Ya, hanya Kenzo yang saat ini menjadi tujuannya.
"Ya, Alona." Kenzo segera menjawab telepon Alona.
"Kau dimana?" tanya Alona dengan isakan tangis.
"Alona, halo... Kau menangis? Ada apa?" Kenzo seketika menjadi panik.
"Katakan kau dimana?" tandas Alona dengan tangisannya yang kian menjadi.
"Aku... Aku di tempat kerja, malam ini aku lembur."
Klik!
Panggilan berakhir begitu saja saat Kenzo sudah menjawab pertanyaanya.