"Ken... Apa yang kau katakan barusan?" Alona menjawab ucapan Kenzo dengan berpura-pura tidak memahami ucapan nya.
"Apa kau tidak merasakan hal yang sama sepertiku, Alona?"
"Ken, hentikan!" balas Alona dengan nada tinggi.
Kenzo terdiam sejenak, "Aku hanya bercanda saja. Kau tidak perlu semarah itu, Alona. Apakah aku benar-benar mengganggumu?"
Alona terkesiap, sejujurnya bukan itu yang dia pikirkan saat ini. Dia hanya tidak bisa mengekspresikan perasaannya yang tiba-tiba saja kembali bertemu lewat udara.
"Ti-tidak, bukan begitu, Ken! Aku hanya..."
Bip bip bip...
Panggilan berakhir begitu saja, membuat Alona kebingungan meski itu sengaja di lakukan oleh Kenzo untuk mengerjainya.
Dan benar saja, Alona tampak kebingungan. Dia ingin menelpon Kenzo kembali melalui ponsel Ayu. Akan tetapi, secara bersamaan Ayu keluar dari kamar mandi.
"Alona, siapa yang menelponku?" tanya Ayu.
"Dia... Ken-zo, dia menelponmu." Alona menjawab dengan terbata-bata.
"Oh ya? Lalu?"