Dua hari berlalu, tepat Kenzo sedang duduk termenung di teras di waktu petang. Untuk pertama kalinya, dia tidak ingin pergi ke kedai kopi ayahnya. Dia hanya ingin berdiam diri, duduk melamun menatap langit malam yang mulai gelap.
Entah kenapa malam ini, Kenzo di hantui pikiran yang buruk. Beberapa kali dia berusaha menarik dan menahan napasnya. Dia pun tiba-tiba teringat akan sosok Maya, sahabat kecilnya. Sudah beberapa kali, sejak dari rumahnya malam itu, Maya tidak membalas pesan dan mengangkat teleponnya.
Di tengah lamunannya, tanpa di duga kakak sulung Maya menelponnya. Segera dia menerima panggilan itu tanpa berpikir hal buruk sebelumnya.
"Ken, apa kau ada di rumah?" tanya kakak sulung Maya dari seberang sana. Kenzo mendengar suara ramai di jalanan, yang membuatnya berpikir mungkin kakak sulung Maya sedang di jalan saat ini.
"Iya, kak. Kebetulan aku sedang di rumah, tapi ada apa kakak tiba-tiba menelponku?" jawab Kenzo santai.
"Baiklah, kalau begitu kakak akan ke rumahmu."