Wajah Gu Zhixi menjadi sedikit merah, lalu dengan tidak mau menyerah dia berkata, "Tidak benar, aku masih punya ego."
He Jingyao tertawa pelan lalu mencium dahi Gu Zhixi. "Hm, sekarang aku baru tahu."
"Lalu apa kamu suka?" Gu Zhixi bertanya dengan hati-hati. "Aku ingat kamu pernah mengatakan kepadaku, tidak peduli aku seperti apa kamu akan suka."
He Jingyao mengangkat alisnya lalu mengangguk. "Benar. Saat di atas ranjang tidak peduli kamu mau bersikap seperti apa atau mau melakukan posisi apa aku akan suka."
Gu Zhixi dengan kesal mengigit tangan He Jingyao.
"Ini … tanda darimu?" Suara He Jingyao sedikit serak dan dia melihat ke arah Gu Zhixi dengan sorot mata panas.
Gu Zhixi langsung melepaskan tangan He Jingyao lalu menunjuk ke arah panci. "Mienya mau matang!"
...
He Jingyao membawa mangkuk mie yang sudah matang ke depan Gu Zhixi beserta sepasang sumpit. "Cepat makan."