He Jingyao merasa tenggorokannya menjadi serak saat melihat wajah merah Su Zhixi.
'Perempuan ini jelas-jelas sudah terpikat olehku sejak dulu. Tapi jika aku harus menunggunya sampai dia benar-benar rela, entah aku harus menunggu berapa lama. enar-benar sebuah penyiksaan yang panjang tapi manis.'
He Jingyao menarik napas dalam, kemudian akhirnya dia memutuskan untuk melepaskan Su Zhixi untuk saat ini.
Sorot mata Su Zhixi semakin lama menjadi semakin waspada. Akhirnya He Jingyao berdiri dengan tegak dan memberikan ruang kepada Su Zhixi agar dia bisa keluar.
Su Zhixi langsung berdiri dan keluar dari sana. Dia memeluk kotak pemberian He Jingyao itu sambil melambaikan tangannya ke arah sang pemuda. "Aku pergi dulu ya. Emm … Selamat malam!"
"Selamat malam." Suara He Jingyao terdengar santai tapi sedikit serak.
Saat melihat He Jingyao yang berdiri tegak dan tersenyum ke arahnya, Su Zhixi tiba-tiba merasakan perasaan sedih di dalam hatinya.