Kamar pengantin untuk mereka disiapkan di hotel yang ada di sebelah gedung resepsi. Pemilik hotel dan gedung resepsi itu adalah orang yang sama. Kamar pengantin itu sudah termasuk dalam paket acara pernikahan di wedding organizer.
Kedua pengantin baru itu duduk berjauhan di tepi ranjang. Mereka duduk di tepi ranjang yang berseberangan. Saling membelakangi dan membisu seribu bahasa.
Ken melepas jas putih yang masih membalut tubuhnya. Ia bangun dan menyimpan jas itu di sandaran sofa. Tubuhnya terasa lelah setelah berdiri seharian menyambut para tamu.
"Aku mandi dulu," ucap Ken memecah keheningan.
"Hah? Ma-mandi?" tanya Syahera dengan suara bergetar.
"Seharian berdiri, memangnya tidak berkeringat? Jangan khawatir! Aku tidak akan melakukan apa-apa, jika kau tidak mau." Ken masuk ke kamar mandi setelah menjawab.
Pernikahan mereka terjadi di luar rencana. Meski tidak ada masalah, tetapi mereka merasa canggung. Ken mencintainya, begitupun dengan perasaan Syahera pada Ken.