"Karena kamu sudah sembuh, aku mau pulang. Restoku sudah tutup lebih dari dua minggu. Aku harus kembali," ucap Syahera.
"Pindah saja kemari. Aku akan membantumu di resto. Jangan kembali kesana! Berbahaya," kata Rendi.
"Tapi, Ren~"
"Tidak ada kata tapi! Aku tidak bisa meninggalkan hotel ini karena sudah berjanji untuk mengurusnya. Tapi aku tidak tenang merelakan kamu tinggal di sana."
Rendi memeluk gadis itu dari belakang. Dagunya menempel di pundak Syasya. Gadis itu juga takut sebenarnya, tapi jika pindah di dekat coffee shop milik kakak iparnya, ia takut bertemu terlalu sering dengan Ken.
Saat ini, hatinya mulai berharap bisa bersama laki-laki itu. Bagaimana jika mereka terlalu sering bertemu? Syahera pasti berpaling dari tunangannya, Rendi.