"Jawab aku, Honey," pinta Rendi.
Rasanya, ia bisa mati penasaran. Rasa cemburu memikirkan pandangan Ken terhadap tunangannya tadi, membuat dadanya bergemuruh. Seperti ada api yang membara di dalam hatinya.
"Kami memang saling kenal. Dia teman sekelas di SMA Pelita."
'Semoga Rendi tidak bertanya lebih jauh.' Syahera berdoa dalam hati.
"Oh …. Pantas saja, dia sangat terkejut melihatmu, ternyata kalian saling kenal."
"Iya."
Rendi merasa lega ketika Syahera menjawab dengan jujur. Andai ia tahu, dibalik kejujuran itu masih ada kebohongan besar yang disembunyikan oleh tunangannya. Apakah ia masih bisa bernapas lega?
"Kamu tahu, dia kuliah kedokteran di mana?"
"Satu kelas juga tahu. Dia pergi bersama pacarnya kuliah kedokteran di singapura. Makanya aku terkejut, kenapa jadi buka toko kue," jawab Syahera.
Rendi terlihat sedih. Ia kasihan kepada nasib Ken. Sepupunya itu seharusnya sudah mendapatkan gelar dokter spesialis, tapi karena sebuah tragedi, Ken gagal mendapatkannya.