Ratu mengantar Danang ke bandara. Tunangannya itu hanya pulang selama seminggu. Meskipun, ia masih merasa rindu pada Ratu. Ia tetap harus kembali.
"Aku akan datang lagi saat ada waktu libur. Selama aku pergi, jangan berani menatap wajah laki-laki lain. Aku pergi dulu," ucap Danang. Ia mengecup kening Ratu sebelum pergi.
Ratu melambai sambil tersenyum manis. Namun, saat Danang tidak lagi terlihat, senyuman manis itu berubah menjadi senyuman dingin.
"Kita kemana sekarang, Neng?"
"Pulang, Pak." Ratu menjawab singkat.
Di dalam mobil, ia melamun. Ratu merasa ada yang aneh dengan Danang. Saat mereka baru berjumpa minggu lalu di coffee shop, ia mencium parfum lain di baju yang sama yang dipakai oleh Danang. Tidak mungkin Danang menyemprotkan dua jenis parfum di waktu yang sama. Wangi parfum itu terlalu lembut untuk seorang pria.