"Huweekk!" Jihan muntah-muntah setelah jam istirahat.
Syahera yang kebetulan lewat di depan kelasnya, masuk dan menghampiri Jihan dengan cemas. "Kak Jihan!" pekiknya. Ia membawa Jihan ke ruang kesehatan sekolah. Ia duduk di samping ranjang.
"Aku tidak apa-apa, pergilah! Jangan sampai kamu dihukum Pak Aziz," ucap Jihan.
"Tidak mau. Aku mau menemani Kakak di sini," tolak Syahera.
'Aku tidak mau membiarkan Kak Jihan sendiri. Akan lebih baik jika Kak Jihan mau memberitahu Om Chris dan Tante Yu.'
Jihan melihat Syahera melamun sambil menatap dirinya. Ia tersenyum lalu bangun dari ranjang. Kakinya menjuntai di ranjang, ia menghela napas berat.
"Kamu … tahu penyakitku?"
"Hah?" Syahera tidak menyangka kalau Jihan mengetahui isi pikirannya.
"Kamu tidak bisa membohongi Kakak. Apa yang kamu tahu? Ceritakanlah!"