"Tolong!"
"Hei! Jangan lari kau!" Para preman yang pernah dibayar Tristan untuk mengganggu keluarga Haruna itu berteriak. Mereka mengejar seorang wanita yang terus berlari ketakutan sambil berteriak meminta tolong.
"Tolong!" Gadis itu kembali berteriak. Mereka berada di area jalanan sepi di dekat apartemen yang terbengkalai. Ia masuk ke dalam gedung apartemen kosong yang gelap. Dindingnya sudah runtuh sebagian, pintu dan jendela sudah tidak ada.
Desahan napas tertekan itu diredam oleh tangan seseorang dari belakang. Gadis itu meronta dan mencoba melepaskan diri dari pria yang membekap mulutnya. Namun, laki-laki itu begitu kuat. Sang Gadis tidak sanggup melawannya. Ia hanya bisa menangis pasrah. Air bening keluar di kedua ujung telaga matanya.