Ia termenung di sebuah kursi taman di samping mall. Memegang ponsel dengan gemetar. Haruskah ia memberitahukan keadaannya pada Anggi. Apa yang akan terjadi pada Anggi jika dia tahu kalau Haruna sedang mengandung. Benih itu adalah benih dari laki-laki yang sangat dibenci oleh Anggi.
Satu jam yang lalu, Bidan memberitahu bahwa Haruna hamil. Usia kandungannya menginjak enam minggu.
Haruna pergi dari klinik dengan pikiran melayang. Bahagia, tetapi bingung. Meskipun, janin itu tumbuh karena kesalahan. Namun, Haruna menyambut baik janin di dalam rahimnya saat ini.
"Hah, apa yang harus kulakukan?"
Haruna meminta sopir mengantarnya ke sebuah mall. Ia duduk di taman dan mencoba menelepon ibunya, tapi belum sempat menekan tombol panggil, sebuah pesan masuk. Dari Mama, gumamnya.
Membaca pesan dari ibunya, batin Haruna semakin berkecamuk. Ia mulai mencintai Tristan. Namun, kedua orang tuanya sudah memintanya untuk bersiap pergi meninggalkan Jakarta.