"Abang marah?" tanyanya di awal sebelum dia melanjutan menyelesaikan masalah apa yang terjadi bersama Arkan.
"Aku hanya memikirkan sesuatu yang membuat aku akhirnya kembali bertanya-tanya."
"Apa itu?"
"Perasaan kamu." Tembaknya tepat sasaran. Tapi yang membuat Arkan merasa tidak beruntung adalah kenapa dia tak bisa merubah ekspresi yang diperlihatkan oleh Devie sekarang ini. Karena sejak tadi, memang hanyalah ekspresi seperti itu yang diperlihatkan oleh kekasihnya.
"Kenapa dengan perasaanku?" tanya balik Devie.
"Kamu mencintai aku?"
"Tentu." Jika sekarang mereka tak ada di tepat umum, maka Arkan mungkin akan kehilangan kendali diriinya. Entah apa yang akan dilakukan oleh Arkan kepada kekasihnya itu karena sanggup memporak-porandakan hatinya.