章 74: Part 73. Harap-Harap Cemas

Qiana menatap langit-langit kamarnya setelah berbaring di atas kasurnya. Kepalanya terus memikirkan keputusan yang sudah diambilnya untuk kembali bersama Davie. Jujur saja dia masih merasa ragu dan itu benar-benar tak bisa diabaikan begitu saja. Dia belum mengatakan keputusan itu kepada ibunya dan tak mau membayangkan reaksi yang akan diberikan oleh beliau.

Suara notifikasi chatnya terdengar dan dia langsung menyalakan layar ponselnya.

Davie : Udah tidur?

Begitu tulisan yang ada di sana. Qiana seolah baru saja melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya, ditatapnya tulisan itu dan entah sudah berapa kali dia membacanya di dalam hati. Dia sepertinya masih belum terbiasa akan hal itu.

Mereka tentu pernah saling bertukar pesan lewat chat, tapi tentu saja itu waktu mereka belum menjadi seperti sekarang. Hubungan mereka masih sebatas mantan.

Qiana : Belum. Baru proses