"Kamu mau dimasakin apa?" seperti putranya sendiri, ibu Qiana memperlakukan Davie. Selama perempuan itu bersedih karena kehilangan suaminya, Davie selalu ada buat beliau. Dan itu menjadikan hubungan mereka benar-benar menjadi lebih baik.
"Apa aja, Bun. Lagian aku juga belum lapar. Kita ngobrol aja lah, Bun." Davie datang bukan untuk meminta makan. Dia sengaja datang karena memang untuk mengunjungi ibu kedua bagi dirinya tersebut.
"Emang mau ngobrolin apa sih?" beliau duduk dengan segelas sirup dingin untuk Davie dan air putih untuk dirinya sendiri.
"Apa aja. Nggak perlu kita bahas sesuai teman kan?" begitu kata Davie yang membuat perempuan tersebut terkekeh.
"Itu kamu kalau sedang ngajar," jawab beliau lagi, "Ngomong-ngomong tentang ngajar, gimana rasanya jadi dosen?" pekerjaan baru Davie ini memang sudah diketahui oleh ibu Qiana juga.