Meskipun hari masih pagi tapi udara sudah sedikit panas dan pagi ini Jesica tampak menyuapi Kris makan bubur sambil melihat ke arah kolam renang yang ada dirumahnya.
"Morning sayang..." Kenan meletakkan tangannya dipinggang Jesica lalu mencium pipinya.
"Tumben nih pagi-pagi Daddy cium-cium mommy..."
"Hadiah buat semalem, Kris lagi makan sayang, mau jalan-jalan ya.." Kenan mencubit pelan pipi gembul Kris.
"Mas sarapan dulu, Dena sama Katerin ngajakin ke pantai Mas, aku bilang nanti nyusul mau nunggu Lala dulu.."
"Bagus dong, selu nih kris pasti seneng ya main air.."
"Mas..jangan digitu-gitu nanti pipinya merah."
"Habis gemes banget sih, kamu udah sarapan sayang?"
"Udah tadi.."
"Kamu seksi banget sih.." Kenan menarik turunkan tangannya dipinggang Jesica.
"Ish Mas..mikir apa sih?"
"Kalo orang lain liat cewek pake baju terbuka udah nafsu kalo mas dari dulu liat kamu pake kemeja sama celana jins doang tuh udah bikin Mas nafsu.."
"Ini karena kemarin aja Mas habis gitu terus masih kepikiran."
"Engga, beneran kamu cantik, seksi sayang.." Kenan sekali lagi mencium pipi Jesica.
"Mas..depan Kris ini ga baik.."
"Sayang Kris ini baik banget, beda ya sama Ara sama si kembar. Dulu Mas inget banget kalo udah mau main pasti aja Ara bangun, entah itu nangis, entah itu haus dan sampe sekarang dia kaya gitu, kaya punya feeling mommynya mau diapa-apain." Jesica senyum-senyum mendengar cerita Kenan sambil tetap menyuapi anaknya.
"Kalo si kembar karena susah Mas, yang satu anteng yang satu nangis pasti aja gitu terus bulak balik." Kenan tertawa sendiri ketika mengingat moment itu.
"Mas pingin lagi sayang.." Kenan mencium leher Jesica.
"Mas ih jangan gini ah nanti anak-anak liat lagi.."
"Suruh siapa pakaiannya gitu.."
"Mas...berhenti Mas.."
"Mas lagi pingin mesra-mesra sama kamu.."
"Akukan lagi nyuapin Kris Mas.."
"Kita tinggal disini aja yuk sayang atau di Bali, Mas udah ga kerja jadi bisa ngurusin Kris sama jagain kamu.."
"Nanti ya Mas kasian anak-anak, kita udah pernah omongin inikan?lagian Mas bikin bingung di Jakarta mau pindah rumah terus sekarang tiba-tiba pingin tetap disini, ga ngerti deh maunya apa."
"Mas pingin cari suasana baru aja yang adem."
"Bukannya dirumah kita yang baru juga udah adem Mas malah Kay suka banget sampe pingin cepet-cepet pindah."
"Ya udah dimanapun yang penting ada kamunya."
"Daddy gombal Kris.." Ledek Jesica membuat Kenan tersenyum.
"Udah kasih tahu anak-anak mau ke pantai?"
"Belum, mereka aja belum bangun.." Jesica menyadarkan Kenan belum ada siapa-siapa dimeja makan sementara itu diatas Dariel dan Ara keluar kamar mereka masing-masing secara bersamaan.
"Ya...hari ini kamu pulang ya?sebel banget.." Ara merangkul Dariel dari samping sambil berjalan begitupun Dariel meletakkan tangannya dibahu Ara.
"Aku pulang malem jadi masih bisa jalan-jalan dulu.."
"Tapi aku pingin kamu disini, aku sebel liat si Dirga, kalo ada kamukan dia jadi takut."
"Ya udah kamu tinggal bareng Daddy kamu, dia juga pasti takut banget tuh sama Daddy kamu.." Dariel mulai melangkahkan kaki menuruni anak tangga dan melepaskan rangkulannya begitu melihat Kenan dan Jesica sedang mengobrol dengan Kris.
"Pagi om, Tante.."
"Pagi Riel, ayo sarapan dulu.."
"Iya Tante.." Dariel berjalan menuju meja makan bersama Dariel.
"Kak, kita pantai ya hari ini.." Kenan membuat Ara berhenti.
"Keluarga kita aja kan?"
"Engga, sama temen-temen mommy."
"Ih...males mom.."
"Kakak, ga boleh gitu ah.."
"Dariel mau pulang hari ini jadi aku temenin Dariel aja."
"Kak, pokoknya semua ikut titik, Dariel bisa kok ikut bentar nanti Daddy cariin supir buat anter dia ke bandara."
"Ah ga seru." Gerutu Ara sambil menyusul Dariel ke ruang makan.
"Ada apalagi sih?cemberut terus."
"Kita semua mau ke pantai diajakain mommy.."
"Seru dong jalan-jalan."
"Seru gimana?ga ada kamu disana." Ara masih duduk bersandar dengan tangan menyilang.
"Kamu pinginnya gimana sih?"
"Kamu disini dong, nginep sehari...lagi aja sayang.." Ara memohon namun Dariel masih diam memikirkan sesuatu.
"Yang....aku lagi ngobrol sama kamu." Ara menarik-narik tangan Dariel.
"Karena aku udah sibuk seminggu kemarin gara-gara ngitungin gaji dan udah lama ga ketemu juga, iya aku nurut aku disini."
"Bener?"
"Tapi aku Senin tetep ikut meeting online aja ya. Ada yang bawa laptop ga?"
"Kayanya mommy ada deh.."
"Batalin dulu tiketnya.."
"Iya gampang itu, makasih sayang..." Ara beranjak dari kursinya dan memeluk dari Dariel yang masih duduk.
"Aku pingin ada kamu kalo ketemu dia.."
"Iya-iya, udah jangan kesel-kesel, aku ga suka masa aku disini kamunya sebel terus nanti kita disangka berantem..." Dariel mengusap halus tangan Ara yang melingkar di dadanya.
"Kamu emang berubah, aku sayang kamu.." Ara semakin erat sementara Dariel mencium tangan Ara Ara.
"Udah duduk sarapan sayang..."
"Riel kamu harus liat rumah aku di Bali, tipe kamu banget. Banyak pohon-pohon, Adem, simple lagi."
"Iya kapan-kapan aku kesana."
"Kita kesana pas kita honeymoon ya.."
"Kok mikirnya honeymoon sih?nikahnya dulu dong.."
"Justru itu juga penting sayang..."
"Sabar ya sayang, aku tunjukkin dulu ke orang tua kamu kalo aku ga main-main..."
"Iya, aku juga bakalan nunjukkin kalo aku udah berubah.."
"Bener?aku pingin liat kamu tepatin janji kamu ga ke aku.."
"Aku tepatinlah buat kamu.."
"Iya, aku percaya..." Dariel meraih tangan Ara dan menciumnya tidak lama Jay dan Kay datang. Mereka lalu duduk dikursi makan sementara dibelakangnya Jesica berjalan dengan santai menghampiri Jay.
"Udah baikan sayang?" Jesica menarik wajah Jay untuk melihat kearahnya.
"Udah.." Jay memeluk Ibunya manja.
"Hari ini kita diajakin kepantai sama Tante Katerin sama Tante Dena. Kamu ikut ya, Kay...kamu juga ikut."
"Hm.." Kay singkat seolah tak tertarik.
"Engga mau.." Jay langsung menolak.
"Kenapa?"
"Ada Tiara.."
"Kok gitu sih?kemarin ga papa kok."
"Aku malu aja.."
"Ga usah malu ada mommy sama Daddy.."
"Ga mau..." Jay kini menenggelamkan wajahnya diperut ibunya.
"Jangan gitu dong Jay, ga enak sama Tante Dena."
"Bilangin aja aku sakit."
"Tadi katanya udah baikan.."
"Ga mau..." Jay merengek.
"Kamu nanti disini sendiri sayang.."
"Mommy disini aja..."
"Jay...mulai deh kamu manjanya, kemarin-kemarin pingin ada kak Dariel ini udah ada orangnya disini sekarang pingin apalagi?" Ara kesal dengan tingkah Jay.
"Aku pingin mommy aja disini..."
"Sayang, kita ke pantai nanti mommy sama kamu, kamu juga jangan berenang dulu deh ini lukanya masih gini. Nanti Jay diemnya sama mommy aja ya. Udah ga usah rewel nanti Daddy marah."
"Mommy jangan deket-deket Dirga.."
"Iya engga.."
"Sayang, itu Lala udah datang.." Kenan datang memberitahu.
"Ngapain sih, aku ga mau liat si Dirga.."
"Jay...mereka katanya mau minta maaf. Udah yuk temuin, kasian." Jesica membujuk.
****To be continue