"Menurutku, memang wajar jika mama mengkhawatirkan Ethan. Tapi jika sampai harus memerintahkan secara mutlak, bukankah mama memperlakukannya seperti anak manja?" ucap Carolina, memutuskan untuk tetap menjaga imagenya dan memperhalus kata-katanya
Dahi Jia Li berkerut ketika mendengar ucapan itu.
"Terlepas dari pilihan karir yang diinginkan Ethan, menurutku, selama dia bisa bertanggung jawab atas pilihan karirnya, itu sama sekali gak masalah. Lagipula aku lebih senang dia yang begitu daripada harus menjadi anak manja yang karirnya sudah ditentukan oleh orang tuanya," jawab Carolina sambil tersenyum.
Dia lalu menatap Ethan yang masih menunduk, dan memegang pundak pria itu.
"Hei, angkat kepalamu. Aku sudah berbicara seperti itu tapi kamunya masih menunduk!" ucap Carolina lagi, kemudian menepuk-nepuk pundak Ethan.
Ethan lalu perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap mama dan papanya.
Jangan lupa untuk komen, kasi batu kuasa (biar kalian dapat 1 voucher gratis, hehe), gift (kalo yg lagi banyak coin xD), dan ulasan, ya.
Tetap terus dukung author, ya!
Salam,