Reina berhenti tepat di depan pintu kamar milik Lara. Diketuknya keras-keras pintu itu agar semua orang tahu bagaimana sifat Lara sebenarnya.
Sedangkan Indra hanya bisa menghela napasnya. Karena mungkin Reina sampai seperti ini karena dia sedang hamil anak Yose.
Dan tentu saja Reina tidak ingin berbagi Yose dengan wanita lain. Apalagi dengan wanita yang sempat dicintai oleh laki-laki itu.
"Tenangkan dirimu Reina. Kita bicarakan dengan baik-baik dulu. Jangan sampai ini jadi boomerang buat kamu sendiri," kata Indra lagi. Dia mencoba untuk membuat Reina lebih tenang.
Bagaimana pun ini tengah malam. Dan jika orang-orang tahu, maka bukan hanya nama Lara yang akan buruk. Melainkan Reina dan Yose juga.
Reina menatap Indra. Dan laki-laki itu terlihat bersungguh-sungguh. Membuat Reina merasa tak enak juga jika dia berulah dan membuat Indra terkena imbasnya juga.
"Baiklah Ndra. Aku akan tenang. Maafkan aku karena aku tidak bisa menahan emosiku tadi."