"Kenapa di sini sangat sepi? Di mana orang-orang?" tanya Namara pada wanita penghibur yang saja ditemuinya.
Wanita itu melirik Arcen sekilas. "Putra tertua dari Tuan Daphuces membuat masalah di lantai atas. Semua orang saat ini ada di sana," jelasnya.
Namara menggeleng tidak mengerti. "Siapa Tuan Daphuces?"
Arcen menjawab, "Salah satu orang terkemuka di wilayah klan Sayap Hitam. Dia memiliki bisnis perbudakan yang sangat besar."
Mendengar ini Namara langsung berdecih. Dia jadi teringat dengan Castor yang saat itu membuka pasar budak di wilayah klan Matahari.
"Benar. Kudengar putra tertuanya yang bernama Tuan Daphke menuntut salah satu wanita di sini karena suatu hal," timpal wanita penghibur itu.
"Siapa?" tanya Namara. Barangkali dia mengenal wanita yang dimaksud.
"Itu Xanda."
Kedua mata Namara langsung melebar. "Xanda?"
Wanita itu mengangguk pasti. "Aku baru mendengar ini barusan. Jadi, aku akan memeriksa kebenarannya."
"Aku ikut denganmu," ucap Namara dengan cepat.