Ketika bel jam istirahat di sekolah berbunyi, seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin seperti biasa. Begitupun Khanza, dia hendak keluar kelas bersama Chika dan saling merangkul bersenda gurau.
"Ehhem!" Pak Gibran berdehem dan berdiri di hadapan Khanza dan Chika begitu saja.
"O'okh… Za, aku duluan ya!" ujar Chika dengan melepas rangkulan tangan Khanza.
"Tunggu, aku ikut. Kita ke kantin bareng, ok!" balas Khanza pada Chika dan mengacuhkan pak Gibran begitu saja.
"Za, bapak perlu bicara padamu!" Kembali pak Gibran menghadang langkah mereka, seakan tak pedulikan kini mereka sedang dimana. Terlalu beresiko jika saja banyak mata yang akan memperhatikan sikap pak Gibran pada Khanza dan Chika saat ini. Khanza menatap pak Gibran dengan sengit, menarik nafasnya begitu dalam. Dia memang sedang marah pada pak Gibran sejak kemarin ahkan semalaman dia menanti kabar nya namun sepertinya sedang di sengaja, pak Gibran tiada memberi kabar.