Rey dan Nay semakin jauh,. Rey selalu melihat Nay saat di kantor, namun Nay mengacuhkannya. Rey merasa Nay sudah keterlaluan dan tak melakukan tugasnya sebagai istri yang baik. Setiap hari Rey melihat Nay yang selalu di kelilingi banyak pria, mereka semua rekan kerja Nay dan Nay sangat akrab dengan mereka,. Terlebih berkali-kali Rey melihat banyak laki-laki tamu hotel yang meminta nomor telephone Nay,.
Rey menahan amarahnya. Rey mengetahui Daniel sedang menyukai Nay, bahkan Daniel berencana untuk melamar Nay. Rey sangat murka ketika ia melihat foto-foto kedekatan mereka. Terlebih Anggara yang selalu menempel dengan Nay setiap hari. Rey tak sanggup lagi membendung amarahnya. Rey memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nay dan Daniel ke sebuah hotel.
Toko Kue
"Nay, kamu nggak pakek fla susu kan?"
"Iya, aku jangan banyak-banyak gulanya. Aku udah manis ni hehehe gurau Nay"
"Apaan sih bibik-bibik ini"
"Stop deh kakek tua, jangan panggil aku bibik lagi, nyebelin banget sih dasar aki-aki"
Tiba-tiba datang beberapa pria bertubuh besar menangkap Daniel, dan Nay. Daniel dan Nay memberontak. Namun Nay dibius hingga ia pingsan, sementara Daniel dibiarkan sadar, mereka berdua dibawa ke hotel yang mewah di tengah-tengah kota Jakarta.
Dalam sebuah kamar hotel. Nay di tidur kan di kasur. Sementara Daniel duduk di kursi dengan tubuh yang terikat. Tak lama kemudian Rey tiba, dan masuk kedalam kamar tersebut. Ia berpesan kepada semua pengawalnya tidak ada yang boleh masuk kedalam kamar ini, semua anak buahnya berjaga di depan sebuah kamar hotel mewah.
"Sudah kuduga ini ulahmu brengsek kau Rey" ucap Daniel kesal
"Sudah kubilang, aku tidak akan menyentuh mu jika kau tidak menyentuhku. Kau tau betul dia adalah wanitaku, berani sekali kau mendekatinya" ucap Rey
"Hah, Nay wanita yang terlalu baik dipasangkan dengan laki-laki sepertimu"
"Setidaknya dia sudah menjadi istriku, dan kamu bukanlah siapa-siapa nya"
"Tunggu saja sampai Nay meninggalkanmu dan berpaling kepadaku, disitulah kau akan menyesal jika selama ini kau sudah menyia-nyiakan sebuah permata" ucap Daniel memancing amarah Rey
"Tutup mulutmu" teriak Rey sambil memukul vas bunga dengan tangannya sendiri
Nay terbangun, kepalanya sangat sakit, dengan tertatih ia berusaha duduk.
Ia melihat Daniel sedang diikat di kursi, dan ia melihat tangan Rey yang berdarah dengan pecahan vas bunga di meja. Nay berdiri ia berusaha melepaskan ikatan di tubuh Daniel, Rey yang murka melihat Nay lebih memilih melepaskan ikatan pada tubuh Daniel daripada mengobati luka pada tangannya.
Rey langsung menarik tubuh Nay, dan melemparkan Nay di kasur, Nay terlempar di kasur, Rey langsung menindih tubuh Nay.
"Apa yang kamu lakukan Rey"
"Bukan kah kamu adalah istriku, maka layanilah aku saat ini"
"Brengsek kau Rey, lepaskan Nay" teriak Daniel berontak.
"Apa kau gila Rey, apa di matamu aku wanita seperti itu?" teriak Nay
"Lantas kau wanita seperti apa?" tangan kiri Rey memegang kedua tangan Nay, dan tangan kanan Rey yang berlumuran darah berusaha membuka kancing baju Nay.
"Hentikan Rey, hentikan sungguh aku akan membunuhmu hingga kau berani melakukannya'' teriak Daniel
"Apa masalah mu, bukankah dia ini istriku, sudah menjadi hakku menikmati tubuhnya" ucap Rey yang sudah membuka kancing baju Nay yang paling atas.
Nay memberontak sekuat tenaganya, ia menangis sambil teriak.
"Ini bukan dirimu Rey, aku tau ini bukan kamu, kembalilah Rey sadarlah Rey" ucap Nay berusaha menyadarkan Rey
"Aku menjadi seperti ini karena mu" ucap Rey yang berhenti membuka kancing baju Nay, dan beralih mencium leher Nay
"Lihatlah ini Daniel" Rey mencium bibir Nay dengan kasarnya. Nay memberontak ia menangis. Daniel tak sanggup melihatnya, ia menutup matanya. Ia hanya mendengarkan jeritan Nay. Daniel berkata,
"Aku akan membunuh mu Rey"
"Bunuhlah aku setidaknya aku sudah memberitahumu dengan keras jika Nay adalah milik ku, dan kamu tidak bisa memilikinya." ucap Rey yang tetap menindih tubuh Nay, Rey berusaha membuka bajunya sendiri.
"Aku akan melayanimu, tolong biarkan Daniel pergi dari sini" ucap Nay yang sudah lelah memberontak
"Layanilah aku di depannya, maka aku akan memaafkanmu karena sudah menghianatiku" ucap Rey sambil bangun dan duduk di kasur.
"Aku tidak pernah menghianatimu" ucap Nay dengan lemah
Nay yang sudah tidak di tindih oleh Rey, langsung duduk. Ia menangis. Ia memohon kepada Rey.
"Aku akan melakukannya denganmu, aku tidak akan pernah menolakmu lagi, aku akan melayanimu, tolong lepaskan Daniel" Nay bersujud kepada Rey
"Baiklah"
Rey menyuruh anak buahnya untuk membawa pergi Daniel, dan Nay tetap di kamar hotel tersebut. Nay menepati janjinya. Nay melakukan tugasnya sebagai istri.
Rey melakukannya dengan sangat kasar Nay sering kali merintih kesakitan, ia menangis, ia merasa Rey menganggapnya tidak lebih dari seorang wanita penghibur. Namun Nay berusaha untuk tetap tegar. Ia yang kelelahan pun tertidur di pelukan Rey. Rey memeluk tubuh Nay yang tanpa sehelai kain pun.
Mereka berpelukan didalam selimut berwarna hitam. Setelah beristirahat sekitar 30 menit, Rey yang sedari tadi tidak tidur ia membiarkan Nay tidur di pelukannya, ia hanya membelai rambut Nay beberapa kali, sambil memeluk tubuh Nay dengan sangat erat ia berkata,
"Maafkan aku Nay, aku sangat merindukanmu, namun aku tau aku sudah kehilanganmu, aku egois aku menginginkan mu namun aku terus menyakitimu" ucap Rey mencium kening Nay
"Jika kau merindukanku, mengapa kau meninggalkanku Rey" ucap Nay yang masih memeluk erat tubuh Rey
"Aku tidak tau cara mempertahankan mu, namun aku juga tidak bisa merelakan kau dimiliki orang lain"
"Dulu kita sangat bahagia Rey, dulu kau mencintaiku, sekarang kau mencintainya, namun aku tetap mencintaimu, ingatkah dulu waktu kita di Malang?"
"Malang?"
"Waktu itu kau menikahiku, aku merasa hari itu adalah hari terbaik dalam hidupku, ketika kau mengucapkan ijab qobul kau menikahiku, menjadikan ku istrimu, melindungi ku dari keluargaku"
Rey hanya terdiam
"Waktu mau ke Bandara, kau sangat lucu Rey, dulu kau meminta es sultan, hingga membeli dalam jumlah banyak untuk dibawa ke LA, dulu kau sangat memperlakukan ku dengan baik Rey, dulu kau sangat baik kepadaku, memperlakukan ku seperti puteri" jelas Nay berusaha menahan airmatanya
"Jika aku kembali, bisakah kau memaafkanku?" tanya Rey
"Aku bisa memaafkanmu Rey, namun untuk menerima mu kembali aku tak tau" ucap Nay berusaha berdiri, ia merasakan nyeri di sekujur tubuhnya.
"Kau mau kemana?" tanya Rey
"Aku sudah memuaskan mu, bukankah tugasku sudah selesai? bolehkah aku pergi saat ini" ucap Nay
Rey terdiam, ia melihat Nay berjalan ke kamar mandi dan memakai bajunya, ia membersihkan dirinya merapikan dirinya. Setelah itu ia meninggalkan Rey yang masih di atas kasur.
Rey berusaha memejamkan matanya, ia menangis sambil berkata,
"Aku tau aku telah menyakitimu Nay, aku telah mempermalukanmu dan menghinamu, aku tau yang aku lakukan adalah kesalahan, namun aku tak sanggup lagi berfikir bagaimana cara agar kau tak pergi Nay, aku tak bisa menerima atau melihat mu bersama orang lain, aku tak sanggup Nay, sungguh aku tak sanggup" ucap Rey seorang diri sambil menangis.
Nay yang terpukul oleh perilaku Rey yang begitu sangat menghinanya dihadapan Daniel, Nay berusaha tegar, ia tau Rey tidak Seperti itu,
"Aku tau Rey, kamu tidak akan melakukannya, aku tau seperti apa rasa ketidak berdayaanmu saat ini, namun ini semua karena ulahmu sendiri Rey. Aku tidak membencimu suamiku. Aku tau kamu sangat menghormati ku namun caramu yang selalu membuat harga diriku terluka. Ucap Nay dalam hati, yang sedang berjalan menyusuri jalan raya.
Suara handphone Nay berdering, Nay pun mengangkatnya.
"Nay dimana kamu?"
"Kenapa Daniel?"
"Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja Daniel?"
"Apa kau melakukan yang diperintahkan oleh Rey?"
"Iya"
"Kurang ajar Rey"
"Mengapa Rey kurang ajar, Daniel?"
"Apa maksutmu Nay, kau sudah di hina, kau sudah di permalukan, kau sudah disamakan dengan"
"Disamakan dengan apa Daniel? Seorang pelacur?, sudahlah Daniel jangan mengurusi hubungan ku dengan Rey, kamu bisa terluka"
"Bagaimana bisa aku diam saja melihat wanita yang aku suka diperlakukan seperti itu dengan orang gila seperti Rey"
"Berulang kali aku katakan padamu Daniel, aku mencintainya. Kau sudah tau betul bagaimana perasaaanku kepadanya, namun mengapa kau justru memancing amarah Rey, seharusnya kita berteman seperti biasanya Daniel, tidak seperti saat ini, kau berusaha sangat keras untuk memilikiku, sementara aku berusaha sangat keras untuk mempertahankan Rey" jelas Nay
"Apa yang kau cari dari nya, dari pria brengsek seperti dia?" ucap Daniel di telephone
"Aku membutuhkannya Daniel, aku mencari seseorang yang aku butuhkan bukan aku inginkan, dia adalah sosok yang aku butuhkan, seharusnya kau sudah tau itu"
"Entahlah Nay, aku bisa memberikan semua yang Rey berikan padamu, harta, benda, pulau, aset, saham semua yang kau inginkan aku akan memberikannya, cukuplah kamu menjadi pendamping ku" pinta Daniel
"Daniel, kau tau betul aku tidak membutuhkan itu semua, setidaknya walau Rey sangat kasar dan kejam kepadaku, namun dia tau betul jika aku tidak pernah mengincar kekayaannya"
"Lepaskanlah aku Daniel, aku akan menjalani takdir hidupku seperti ini, aku tidak bisa menyukaimu bahkan orang lain, hatiku hanya mampu melihat Rey" ucap Nay menutup telephone nya.
Aku dengan cintaku
Berusaha menerima mu dengan kesalahanmu
Aku dengan cintaku
Berusaha memaafkan mu dengan dosamu
Aku dengan cintaku
Berusaha mempertahankamu dengan perasaanmu yang tak terkendali
Aku dengan cintaku
Berusaha memperjuangkan mu dan hubungan ini.
Aku bertahan untukmu suamiku. Untuk menolongmu dari ketidak berdayaanmu suamiku.
🍁Nayy