"Apa yang membuat anda begitu tidak sabar ingin bertemu lagi dengan saya?" tanya Anya dengan sorot mata tegas. "Belanda itu jauh lho? Lebih jauh dari Jakarta-Surabaya. Kenapa begitu rela jauh-jauh datang untuk menemui saya?"
"Itu karena aku ingin memberikan sebuah tawaran menarik untuk kamu," jawab Hans begitu tenang. Sorot matanya yang teduh dibingkai alis tebal yang tegas membuat lelaki itu tampak berkarisma dan juga mempesona. Jujur saja, Anya mengakui jika lelaki seperti Hans tidak akan pernah kesulitan dalam menarik perhatian para wanita, kecuali dirinya.
"Sebuah tawaran?" Anya cukup terusik dengan apa yang diucapkan Hans. "Tawaran macam apa pula itu?"