"Apa aku boleh mendengar alasan keberatanmu?" tanyanya santai.
"Aku tidak keberatan—" Kukatupkan bibirku karena suaraku barusan terdengar agak panik. "Bukannya aku keberatan," ulangku lebih tenang. "Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan kalian karena kau dan Zasha sama-sama seorang kepala keluarga, bodoh. Kau tahu menikah antara kepala keluarga dilarang keras."
"Aku tahu, aku sedang mengurusnya secepatnya sebelum acara pernikahan kami yang digelar akhir pekan ini." Ekspresi dan suara tenangnya malah membuatku semakin merasa panik.
"Apa Zasha sedang hamil?" sela Rosie tiba-tiba.
Andrei tersenyum sedikit, sesaat membuatku hampir terkena serangan jantung. Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku merasa harus melindunginya dari Zasha dan pernikahan mendadak ini.
"Tidak... Zasha sedang tidak hamil."
Aku mendengar sedikit penyesalan dalam ucapan itu. Kugigit bagian dalam pipiku, berusaha memikirkan alasan yang lebih absolut dan krusial untuk membatalkan rencana gilanya.