Dua peti jenasah berjajar di sebuah ruangan cukup besar yang berada di rumah Clarissa. Satu per satu pelayat mulai berdatangan untuk melepaskan kepergian dua jenazah yang terbaring kaku di dalam sebuah kotak yang akan membawanya ke liang lahat. Sebuah undangan pernikahan yang sudah dilayangkan berubah menjadi undangan pemakaman yang begitu menyedihkan. Banyak orang yang mulai berbisik-bisik tentang penyebab kematian sang tuan rumah dan juga keponakannya itu. Hampir setiap mulut mengatakan jika kematian mereka karena anak tunggalnya yang sangat cantik itu. Bahkan ada yang menyebutkan jika kecantikan Clarissa adalah sumber malapetaka dan kutukan bagi keluarganya. Meskipun mereka mengatakannya cukup lirih, Clarissa bisa mendengarnya dengan sangat jelas.