アプリをダウンロード
39.28% Aku Dewa Game / Chapter 11: Chapter 11 : Keimanan Baru

章 11: Chapter 11 : Keimanan Baru

"The Society of the Secret Eye...." wajah Angora berkedut.

"Permisi, tapi bisakah kamu membiarkanky pergi sekarang?" Bandit botak itu bertanya sambil tersenyum.

Angora menorel ke jin. "Menguburnya seratus meter di bawah tanah. Hati – hati jangan sampai membunuhnya terlalu cepat."

"Tunggu ! bukan itu yang kamu janjikan!" Bandit botak itu melompat ketakutan.

"Aku memang mengatakn bahwa aku tidak akan membunuhmu. Aku tidak pernah mengatakan apa – apa tentang membiatkanmy pergi." Jawab Angora dengan tenang. "Dan itu hanya menguburmu di bawah tanah – itu urusanmy sendiri apakah kamu bisa menggali keluar dengan sendiri."

"Kamu..." terlihat sangat marah, bandit botak bergegas menuju Angora dengan pedang di tangan dengan harapan di perjuangan terakhirk dengan putus asa. Namun, dia tiba – tiba lenyap seluruhnya ketiak jin menunjuk dengan jari, udara bergema dengan kata – kata yang tidak bisa dia selesaikan.

"Dan aku telah melenyapkan segala ancaman untuk tuan dari mereka." Jin memberi Angora penghormatan. " Aku akan pamit tuan ~"

"Tunggu"

Angora memanggil.

"Ada apa tuan? Aku telah memenuhi semua keinginan tuan dan membiatkan dia hidup di bawah sana karena itu tuan tidak memiliki wewenang untuk memerintah lebih lanjut," jawab jin.

"Tidak, aku hanya ingin tahu tentang Sistem. Apa itu sebenarnya?"Angora bertanya dengan serius. "Sihir kelas pesona? Atau mantra suci lainnya?"

Bahkan jika dia tidak disukai di rumahnya sendiri, dia tetap menjadi anak adipati. Tidak seperti anak – anak desa seperti Eleena yang dibesarkan di desa – desa pegunungan, ia telah melihat dunia pada usia muda, menghadapi banyak sihir dan pemeliharaan ilahi.

Bagaimanpu, tidak ada prestasi ilahi yang seunih sistem ini.

Selain itu, pemuda itu juga samar – samar merasakan bahwa juka dia tidak mengambil kesempatan dan mempelajari beberapa informasi yang berguna dari jin lampu, dia tidak akan tahu apa sebenarnya sistem itu untuk waktu yang lama.

"Indra tuan lebih tajam dari apa yang saya kira." Jin yang berkulit biru itu menghela nafas kagum.

Secara alami, jin itu sebenarnya adalah Xi Wei yang menyamar.

Meskipun perintah ilahi – Nya memiliki kemampuan untuk menciptakan kehidupan (kemampuan untuk menciptakan NPC, tepatnya), tapi itu membutuhkan energi ilahi yang cukup besar. Ia tidak ingin berlebih – lebihan, akhirnya ia memutuskan untuk mengenakan penyamaran dan turun, menjadi antek Angora.

Dia sudah menyadari potensi Angora sebagai orang beriman ketiak dia berancana untuk menempatkan para pemula di luar Lembah Kematian Tragis. Oleh karena itu, ia memberinya izin sistem sementara yang menyebabkan apa yang baru saja terjadi.

Pertama – tama, Xi Wei membantu Angora dengan agak setengah hati juga. Jika Angoar tidak cukup tajam untuk memperhatikan Jin pembunuh atau terlalu berhati – hati untuk menggunakanny seperti yang dijelaskan, dia kemungkinan besar akan menjadi korban para bandit. Jika itu terjadi, Xi Wei paling tidak akan merasa disayangkan karena kehilangan seorang kandidat – yah sebenarnya dia tidak akan terlalu kecewa, mengingat ada banyak pintu amsuk ke Lembah Kematina Tragis, dan dia memiliki beberapa pilihan lain selain Anggora`

Mesik begitu, dia tidak pernah membayangkan bahwa Angora akan berhasil menggunakan dan memanfaatkan bantuannya tanpa ragu dengan hanya melihat teks di antarmuka sistem. Terlebih lagi, ketiak Xi Wei sendiri mencoba untuk kembali ke alam ilahi, ia mencoba untuk bertanay langsung tentang pertanyaan paling penting yaitu sistem, menghindari bertanya pertanyaan omong kosong lainnya.

Tiba – tiba, Xi Wei berpikir bahwa anak itu mungkin dapat mencapai kesuksesan besar dengan bantuan sistem..

"Apa yang di namakan sistem, itu adalah berkah yang murah hati dari God of Games." Xi Wei kemudian menjawab Angora sebagi jin.

"Mengapa dia memberiku berkah? Aku belum pernah berfoa di gerejanya. Bahkan, aku tidak pernah tahu bahwa ada Dewa Permainan sebelum ini." Angora dengan cepat bertanya kembali.

"Beliau mungkin mengangap tuan berbakat, tidak ada yang tahu alasan pastinya!" Angora mengangkat bahu.

"Seperti apa dia sebagai wujud ilahi?"

Bahkan jika Angora tidak setia, dewa itu mengulurkan tangan membantu dia di saat putus asa. Karena itu, di samping rasa terima kasih, dia tidak dapat menahan keinginan untuk belajar lebih banyak tentang makhluk ilahi yang tidak pernah didengar sebelumnya.

Xi Wei sebera membual tentang dirinya sendiri. "Beliau adalah perwujudan dari kata menyenangkan, bijaksana, berani, dan luar biasa. Meskipun beliau ditak memiliki banyak pengikut pada saat ini, beliau pasti akan terus naik melampau dewa – dewa lain di masa depan! Jika tuan memiliki kesempatan, tuan dapat mencoba mengabdikan diri kepata Dewa Permainan~"

Kemudian, sebelum Angora dapat mengajukan pertanyaan lain, Xi Wei langsung meledak menjadi debu yang terang dan mengilang dari pandangannya.

Angora mebuat wajah bersalah. Dia berdiri dengan merasakan kekosongan di tempat dia berdiri sekarang, tiba – tiba terdengar suara kepakan saya dari langit.

Ada banyak pemulung seperti burung gagah yang berputar – putar di atas kepala.

Lagipula, banyak yang mati di sekitarna, dan denga udara yang kental dengan aroma dara, tak lama kemudian itu bukan hanya gagak, tetapi juga karnivora ganas akan tiba.

Tanap ragu, Angora mengemas semua keperluan dari gerbongnya ke dalam tasnya, diam – diam memberi hormat pada pengamudi tua di depan. Dia akan menguburnya jika bukan karena urgensi yang mendadak.

"Aky berpergian sendiri sekarang." Angora diam- diam menghibur dirinya sendiri, sebelu menuju ke wilayahnya sendiri – kota kecil, tak bernam dan terpencil.

Sementara itu, Xi Wei menyaksikan pemuda itu pergi dari Kerajaan Ilahinya, merasakaan energi ilahi yang samar darinya.

***

"Miliku!" Joe yang tinggi dan berotot menyerbu ke arah beruan hitam, memegang pedang terbaik yang ditempa di desa.

Beruang hitam itu meraung dan menerjangnya sebagai balasannya.

Tapi di tengah serangannya, Gou Dan berbisik sambil mengarahkan busurnya yang patah, "Deft Shot!"

Sebuah panah menusuk hidung beruang itu dan membuatnnya terhuyung – huyung karena rasa sakit, menggeram ketika memegang hidungnya.

"Frost Bullet!" Edward berseru dari belakang Joe, melambaikan tongkat panjangnya ketika melepaskan bola putih salju, membekukan cakar beruang dan hampir meretakannya.

"Memperkuat! " Jessica berdoa, mengarahkan salib kayu ke arah Joe.

"Sekarang!" Joe kemudian melemparkan pedangnya ke tanah, berlari ke beruang hitam dan melilitnya di perut. Ototnya mulai terlihat ketika dia kemudian meraung, "Suplex!"

Dia kemudian dengan kuat mengangkat beruang ittu dari tanah ke atas kepalanya, melemparkan binatang buat itu dengan cepat ke tanah.

Font berwarna merah darah yang merah betulisan 'Critical, - 150' langsung melompat keluar dari kepala beruang hitam. Tubuhnya berkedut sekali sebelum menjadi rawan selruhnya.

Saat itu meledak menjadi pecahan cahaya, kelompok itu bersorak gembira.

Mereka semua adalah anak – anak dari keluarga pemburu dan biasanya akan berjuang untuk hidup mereka setiapkali mereka bertemu beraung hitam.

Bagaimana mungkin sekarang meraka bisa mengalahkannya begitu mudah?

"EXP pada beruang ini sangat tinggi sehingga aku naik level! Yang mana yang harus aku ambil selanjutnya, Heavy Shot atau Split Shot?"

"Wow... penggunaan mana untuk penyihit terlalu tinggi – hanya beberapa mantra dana mana aku hampir habis."

"Argh. Itu sangat berat sampai – sampai kakiku terkilir..."

Sementara itu, Eleena duduk di sudut dengan sedih.

"Mengapa aku tidak bisa membantu? One Spear of Victort dari ku dan beruang itu akan menghilang." Dia mengeluh dengan sedih.

"karena hanya jami yang bisa menggunakan mantra penyembuh." Gou Dan nyengir minta maaf.

"itu benar. Hanya kamu yang bisa membantu kami saat kami terluka." Edward setuju. " Omong – omgong, bisa bantu Joe – pergelangan kakinya bengkak seperti babi."

"Tidak apa – apa, aku bisa melanjutkannya..." Jow menepuk dadanya dengan percaya diri, tetapi wajahnya segera berubah. " Tunggu, status 'kaki terkilir' sebenarnya menurunkan kekuatan dan ketangkasa?!"

"Jangan bergerak. Sesuatu seperti itu akan pulih sebentar lagi." Eleena dengan cepat menyembukan pergelanga kaki Joe, sambil melihat kaki Joe Eleena berkata pada Jessica yang mengambil kelas cleric. "Jessica, kamu harus bergegas dan belajar keterampulan penyembuhan juga – aku tidak ingin tingga di belakang dan menonton sepanjang waktu."

"Dimengerti, Saintess kita yang terkasih~: Jessica menepuk kepala kecil Eleena, dan berseri – seri.

Ketiak semua orang dengan senang hati bersiap untuk istirahat makan siang, mereka tiba – tiba mendenga suara pertempuran di dekatnya.

"Tsk. Kita harus menelesaikan oracle secepatnya," kata Edward setela berpikir. "Jangan terlibat dengan pertarugna yang tidak ada hubunganya dengan kita.

[Ding!

Saide quest started : Menyelamatkan konvoi pedagang.

Misi ini memiliki batas waktu, tolong selesaikan sesegera mungkin.]

Edward terdiam.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C11
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン