Pria yang menaikkan harga itu langsung panik, hingga papan nomor yang dia pegang itu langsung jatuh ke lantai.
Pada hadirin yang ada di sana seketika langsung menoleh ke arah pria itu, dan pria itu hanya bisa tetap tersenyum sembari mengambil papan nomor miliknya.
Melihat hal itu, Cheng Peini tercengang dan menatap Mo Qing dengan rasa tidak percaya. Lalu dia melihat Mo Qing yang sedang meliriknya sambil mengejek.
Menyadari hal itu, raut wajah Cheng Peini seketika langsung berubah menjadi pucat. Perasaan bangga yang muncul telah menghilang, kini diganti oleh perasaan panik yang luar biasa.
Bagaimana mungkin Mo Qing tiba-tiba tidak menginginkannya?
Bagaimana mungkin!
Jika Mo Qing tidak menginginkannya, lalu bagaimana nasib Cheng Peini?
Oh iya, jika tidak bisa memakainya, maka tidak bisa membeli gelang itu, meskipun sudah memberi tawaran harga.