"Nyalakan lampunya!"
Wakil Kepala Desa merasa lehernya sangat sakit dan darah masih terus mengalir, sehingga dia tidak berani membangkang, lalu dia berteriak lagi, "Nyalakan lampu, nyalakan lampu."
Setelah lampu menyala, Gu Xiaoran melihat ada kristal putih di sisi dinding. Kemudian dia menggunakan menumput kristal putih itu dengan ujung jarinya dan menggosok-gosoknya. Seketika itu Gu Xiaoran mengerti mengapa semua pembunuh bayaran yang ada di sini hanya menggunakan senjata tajam.
Di bawah tanah ini terdapat bahan yang mudah terbakar dengan jumlah besar, jadi jika menggunakan senjata api, maka bahan-bahan ini akan tersulut dan akan menyebabkan ledakan.
Hal ini membuat Gu Xiaoran merasa sedikit lega.
Jika tidak ada yang menggunakan senjata api, maka keberadaan Gu Xiaoran akan lebih baik, setidaknya dia tidak perlu khawatir ada seseorang yang menembaknya.
Gu Xiaoran berjalan ke arah pintu luar dengan menyandera Wakil Kepala Desa.