Gu Xiaoran menatap matanya yang semakin mendekat, dan dia gugup hingga jantungnya berdebar kencang seolah akan melompat keluar dari tenggorokannya.
Gerakan ciuman Ziyan berhenti sejenak sembari berkata, "Sudah tidak sabar menunggu?" Suaranya terdengar rendah dan ambigu.
Gu Xiaoran berhenti bernapas dalam kebingungan, tenggorokannya sangat kering seolah akan terbakar. Kemudian Gu Xiaoran menurunkan pandangannya dan tidak berani menatap matanya lagi sembari berkata, "Tidak."
Saat pertama kali Gu Xiaoran melihatnya, dia langsung menyukai Ziyan, dan ini kedua kalinya Gu Xiaoran berada dalam posisi sedekat ini dengannya.
Yang pertama di gedung terbengkalai itu, dan saat itu dia masih merasa takut. Sedangkan kali ini, dia tidak takut seperti sebelumnya, tapi dia bingung tidak tahu harus berbuat apa dan pada saat yang sama Gu Xiaoran menginginkan kedekatan ini.