Bibir Mo Qing mengulum bibir Gu Xiaoran dengan lembut. Kemudian, dirinya dengan mata yang berlinangan air mata, mengangguk pelan dan berkata, "Aku mohon." Dia meminta sambil menghindari tatapan mata penuh gairah pria itu.
Sudut bibir Mo Qing tiba-tiba terangkat, menunjukkan sebuah senyuman licik penuh kemenangan. "Bukankah yang barusan itu... Luar biasa?" ucapnya dengan santainya. Suaranya terdengar begitu renyah dan menggoda, bagaikan anggur yang begitu nikmat dan memabukkan.
"Cukup… Mengapa kamu harus melakukan semua ini? Mengapa kamu harus menggunakan cara seperti ini untuk menyelesaikan sebuah masalah?" tanya Gu Xiaoran lirih sambil menahan air matanya untuk tidak jatuh membasahi kulit putihnya.
"Hmm... Kamu tidak suka?" tanya Mo Qing.
"Tidak suka," jawab Gu Xiaoran sambil terisak. Tangannya terlihat menyeka beberapa tetes air mata yang telah menetes pada pipi mulusnya.