アプリをダウンロード
34% Suamiku Bisnismen / Chapter 17: Makan atau Mandi Dulu?

章 17: Makan atau Mandi Dulu?

編集者: Wave Literature

Gu Xi naik lift yang langsung menuju ke tempat parkir untuk menghindari Qin Mo.

Setelah masuk ke dalam mobil, dia menenangkan emosinya lebih dulu dan kemudian keluar dari tempat parkir. 

Sebuah mobil off-road berwarna hitam mengikuti mobil Gu Xi.

Sebelum Gu Xi tiba di mansion Pei Qian di Jalan Huanan, Pei Qian sudah sampai di sana. 

Ia baru saja datang. Sesampainya di ruang tamunya yang mewah, ia melemparkan jaketnya dan tasnya ke sofa. 

Ia melonggarkan dasinya dan membuka dua kancing kemejanya. 

Ia juga membuka kancing manset dan melipatnya ke atas lengan.

Sekarang ia sibuk membaca majalah bisnis. Setelah mendengar suara langkah kaki Gu Xi, ia berkata dengan acuh tak acuh, "Letakkan tasmu dan gantilah pakaianmu. Kita akan makan malam sepuluh menit lagi."

Saat mendengar kata-kata Pei Qian, Gu Xi sedikit berilusi...

Mereka seperti sudah lama tinggal bersama... seolah-olah dia adalah istri Pei Qian dan pulang terlambat.

Gu Xi hanya meletakkan tasnya... Ini bukan rumahnya, mana mungkin ada ruang ganti untuknya?

Dia duduk di depannya tanpa bersuara.

Pei Qian membaca majalah sebentar, lalu menatapnya, "Bagaimana kabarmu hari ini?"

Entah kenapa, Gu Xi merasa sedikit kesal.

Pagi tadi, Gu Xi dibuat kesal karena tindakannya.

Bisa-bisanya dia menanyakan kabarnya hari ini! 

Gu Xi mencibir, "Bagus sekali."

Tentu saja, Pei Qian tahu bahwa Gu Xi sedang marah.

Sejak awal, dia sudah tahu bahwa Gu Xi bertemperamen buruk. 

Bagaimanapun juga, Pei Qian telah membantunya hari ini, jadi seharusnya Gu Xi bersikap baik padanya.

Pei Qian juga mulai kesal. Beberapa saat kemudian, ia meletakkan majalah dengan sedikit kesal. "Ayo makan!"

Dia berjalan ke meja makan. Gu Xi ragu sebentar dan kemudian mengikuti di belakangnya.

Gu Xi bisa merasakan bahwa Pei Qian sedang marah...

"Duduk dan makanlah." kata Pei Qian tanpa ekspresi. 

Makan malam ini bergaya Cina. Ada berbagai macam hidangan yang sudah disajikan seperti ikan osmanthus, ayam tiga cangkir, cap cay, dan sup ayam obat. 

Hidangan-hidangan itu membuat Gu Xi merasa lapar.

Pei Qian mengambil sumpit dan berkata, "Makanlah!"

Sebenarnya, Gu Xi tidak berpikir bahwa Pei Qian memintanya datang ke sini hanya untuk makan malam. Awalnya, dia berpikir bahwa... Pei Qian memanggilnya untuk melakukan hubungan intim!

Saat makan, Gu Xi menatapnya beberapa kali.

"Fokuslah saat makan, jangan melihat-lihat." kata Pei Qian. 

Gu Xi cepat-cepat menundukkan kepalanya dan lanjut makan.

Pei Qian tiba-tiba mendongak dan tersenyum...

Gu Xi sangat lapar, tapi dia memutuskan untuk memperlambat makannya...

Karena dia takut kalau nanti Pei Qian memintanya untuk mandi.

Ketika Pei Qian berjalan menuju tangga, langkahnya tiba-tiba berhenti. Ia melihat Gu Xi dan berkata, "Naiklah bersamaku."

Gu Xi terpaksa menurutinya... Setelah naik ke lantai atas, Pei Qian tidak memintanya berbaring di tempat tidur ataupun ke kamar mandi. Dia malah membawanya ke ruang belajar. Jarinya menunjuk ke sofa, "Pilihlah buku dan membacanya. Jangan bermain ponsel!"

Kemudian Pei Qian duduk di depan laptop. Sepertinya dia sedang mengurus bisnisnya. 

'Jangan-jangan dia mau aku menemaninya bekerja?' pikir Gu Xi. 

'Apakah Pei Qian menderita penyakit? Tapi setiap kali dia menyentuhku, tubuhnya menegang!' Gu Xi merasa curiga. 

"Kenapa wajahmu begitu merah? Di sini panas?" Tiba-tiba Pei Qian menatapnya. 

Gu Xi kaget. Kemudian, dia berpura-pura kepanasan, "Iya, di sini agak panas."

Pei Qian tersenyum kecil. "Kalau begitu, mandilah dulu."

Gu Xi langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, sekarang sudah tidak terlalu panas."

Pei Qian tersenyum dan terus mengurus bisnisnya.

Gu Xi merasa lega... 

Tapi setengah jam kemudian, dia merasa lelah.

Ia sudah sibuk sepanjang hari ini. Bagaimana bisa dia hanya duduk diam di ruang belajar?

Ia pun meregangkan tubuhnya. 

Kemudian, Pei Qian berkata, "Kalau kau lelah..."

"Aku tidak lelah." 

Pei Qian pun tidak berbicara lagi dan melanjutkan pekerjaannya. 

Akhirnya ia selesai bekerja jam sepuluh malam. Dia bekerja selama tiga jam tanpa henti. 

Gu Xi tertidur di sofa…

Dia mengerutkan alisnya, 'Mungkin ia tidak nyaman tidur di sofa.' 

Pei Qian melihatnya sebentar, lalu menggendongnya... Gu Xi terbangun, namun ia hanya mencari postur tidur yang nyaman dan lanjut tidur. 

Pei Qian meletakkannya di tempat tidur dengan hati-hati. Sebenarnya, dia tidak berencana memintanya tinggal malam ini.

Tapi, tiba-tiba dia berubah pikiran. Ia menatap wajah Gu Xi yang sedang tidur. Kemudian, ia mengulurkan tangannya dan membuka kancing kemejanya...

Pei Qian menahan napas saat melihat kulit Gu Xi yang mulus… 

Ia pun mulai menciumnya.

Gu Xi membuka matanya dengan bingung...

Kemudian, dia mulai panik dan mendorong Pei Qian...

Pei Qian segera menahan tangannya dan terus menciumnya.

Saat ini, tubuh Gu Xi terasa sangat panas...


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C17
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • 翻訳品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン