Suara laki-laki itu begitu familier. Di telinga Su Wan, suara berat yang bermaksud mengejek itu seperti angin yang meniup tirai giok, terdengar begitu merdu.
Su Wan terdiam sesaat, ia tidak berani mengangkat kepalanya, pandangan matanya langsung menangkap sosok yang tampan itu.
'Apa aku sedang bermimpi?'
Di depannya berdiri seorang laki-laki, itu adalah Jiang Xuecheng.
Tangis di matanya membuat Su Wan merasa semuanya tampak seperti kabut. Perempuan itu pun segera berdiri dan mengusap air matanya.
"Xuecheng? apa aku tidak salah lihat… bukankah kamu sedang terbaring di ruang gawat darurat dan diselamatkan oleh para dokter?"
Mata Su Wan semerah mata kelinci, tangis di matanya belum kering, rambutnya pun masih basah, ia tampak sangat kacau.
"Wan Wan, ini aku."
Jiang Xuecheng tersenyum menenangkannya. Perlahan, pria itu mengulurkan tangannya untuk menghapus tangis di wajah Su Wan.