Nafas Langit begitu terasa hangat, juga kecupan itu mendarat di tangan halus Bumi, kini detak jantung Bumi semakin tak berirama rasa itu kembali kuat.
Bola mata yang dulu sempat padam itu kembali bernyawa,
Seketika tangan dingin itu menjadi hangat ketika disentuh oleh sentuhan cinta,
"Langit Aku mencemaskanmu!" lanjut Bumi dengan suara lirih.
Langit menganggukkan pelan kepalanya seakan memahami perasaan was-was bumi, Iya tetap sama seperti bumi yang dulu, penuh perhatian juga penyayang pantas saja iya dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya dengan tulus.
"Tak usah risau, tak ada yang perlu ditakutkan dan tak ada yang perlu dicemaskan!" genggam Langit semakin erat pada tangan Bumi.
Tapi tetap saja rasa itu tak bisa dipungkiri bumi begitu cemas kapan reaksi obat itu akan bekerja Apa yang akan terjadi selanjutnya pada langit dan Apa rencana Maria sebenarnya, tanya itu semakin membayang-bayangi pikiran Bumi.