Meta tampak memandang Yoga, saat Yoga masih memeluknya dengan begitu mesra. Keduanya tampak saling diam, dengan pikirannya masing-masing. Sibuk dengan semua hal yang berkecamuk di dalam hatinya. Rasa lelah, rasa ingin saling mengatakan apa pun yang berkecamuk di dalam hati mereka seolah tidak hanya butuh waktu sehari untuk bisa meluapkan semua rasa kesal yang ada.
"Maafkan aku...," kata Meta pada akhirnya. Yoga tampak mengulum senyum, kemudian dia kembali mengecup pundak Meta. "Aku terlalu bingung masalah pesta kejutan buat Mbak Hesti dan aku terlalu kasihan dengan Pak Cipto hingga akhirnya aku malah marahin kamu. Maafin aku ya,"
"Bukankah aku sudah mengatakan berkali-kali kepadamu? Kesalahan apa pun, kemarahan apa pun, yang kamu lakukan kepadaku. Aku akan langsung memaafkannya sebelum kamu meminta maaf terlebih dahulu. Apakah kau sudah lupa itu?" kata Yoga.