Kinan agaknya tak bisa tidur, dia terus mencoba untuk berganti-ganti posisi tapi tetap saja matanya enggan untuk terpejam. Dia tak tahu harus berbuat apa, dia sendiri juga tak bisa untuk memaksakan semuanya. Akan tetapi, hatinya yang resah ini benar-benar sangat sengsara. Pikirannya menjadi kemana-mana karena hal itu. Lagi, dia mengembuskan napasnya berat, rasa khawatir dan takut di dalam dadanya terus merayap secara nyata.
Bagaimana dengan hubungannya sekarang? Bagaimana dia harus mempertahankannya? Apakah suaminya masih menganggapnya sebagai istri setelah semua yang dia lakukan? semua hal itu benar-benar menguras otak Kinan dengan cara nyata. Dia tahu Hardi kecewa, dia tahu Hardi hancur. Tapi, dia tak pernah tahu bagaimana dengan hati Hardi.