"Kangmas!"
Aku kaget, tatkala Manis memanggil namaku dengan cukup keras. Aku langsung menoleh, Manis rupanya sudah berada di sampingku. Sembari melihat wajahku dengan pandangan anehnya itu. Apa dia sudah lama di sini?
"Ada apa, toh? Kok ya sedari tadi aku ajak bicara itu, lho, ndhak menjawab sama sekali. Sebenarnya, kamu lihat apa, toh?" tanyanya. Yang agaknya seperti curiga perkara sesuatu.
"Itu... di sana," kubilang, sambil menunjuk pada sudut yang kulihat dengan seksama tadi. "Aku melihat perempuan memakai payung hitam, dengan rok putih berenda. Dia melihat ke arahku, kemudian tersenyum. Iya... di sana," kubilang sekali lagi. Sembari menoleh ke tempat itu lagi.