Aku diam, benar-benar merasa bersalah karena telah menghakimi Biung, juga Romo Adrian. Seharusnya aku ndhak menjadi egois, dan menjadi pembela antara salah satu dari ketiganya. Sebab ketiganya memiliki cintanya masing-masing, pada masa, dan sesuai dengan porsinya masing-masing. Biung, betapa beruntungnya dirimu, bisa menemukan dua cinta yang begitu indah. Bisa memiliki dua cinta yang begitu tulus terhadapmu. Pasti Biung dulu adalah seorang yang sangat baik, dan berjasa. Itu sebabnya di kehidupan sekarang Biung diberikan banyak cinta, dan kebahagiaan dari banyak orang.
"Di mata Biung, Romomu Adrian adalah laki-laki sempurna yang ndhak akan pernah digantikan dengan siapa pun itu," kata Biung dengan bijaksana.