"Anda juga melihatnya di sana! Perilaku macam apa itu?! Pernahkah Anda memikirkan posisi Fanxing dengan ide seperti itu?!" ucap Lou Ruoyi.
Kakek Bo menghentakkan tongkatnya dengan kesal dan menjawabnya dengan emosi, "Tapi, sebagian luka di tubuh Sichun disebabkan olehnya! Kamu ingin aku bagaimana menjelaskannya ke Keluarga Yuan?!"
"Menjelaskan?! Aku pikir Keluarga Yuan yang harus menjelaskan kepadaku! Yang lebih dulu mengayunkan cambuknya adalah dia! Dia boleh memukul orang, tapi kami tidak boleh membalasnya atau menghinanya?!" balas Lou Ruoyi dengan menggebu tanpa menyerah sedikit pun.
Bo Jingchuan dan Shen Fanxing berhenti di ujung tangga. Kening mereka mengerut memperhatikan suasana tegang di bawah. Tangan Kakek Bo yang memegang tongkatnya kini gemetaran. Ia menatap Lou Ruoyi, ekspresi penuh amarah itu terlihat sangat menakutkan.
"Kamu… Kamu benar-benar ceroboh! Dia adalah permata Keluarga Yuan!" balas Kakek Bo.