"Nyonya muda, saya benar-benar hanya asal bertanya saja, Anda tidak perlu memikrkannya," ujar Wei Zheng.
Wei Zheng sudah pernah cari mati satu kali, ia tentu tidak mungkin akan mengulangi hal serupa untuk kedua kalinya. Secara alami ia juga tidak akan memberi tahu niatnya yang sebenarnya. Wei Zheng melihat raut penasaran Qiao Mianmian yang sedang menatapnya. Ia pun segera mengubah topik pembicaraan. "Lebih baik kita naik ke atas saja. Tuan Mo sekarang sedang rapat, mungkin baru akan selesai satu jam lagi."
Qiao Mianmian juga cukup mudah terdistraksi. Ia segera mengabaikan pertanyaan Wei Zheng barusan, kemudian mengangguk dan menjawab, "Baiklah."
Wei Zheng mengajak Qiao Mianmian naik lift. Lift di gedung perusahaan itu ada tujuh hingga delapan. Mo Yesi, sebagai Presiden perusahaan, memiliki satu lift khusus, hanya boleh dinaiki olehnya dan beberapa eksekutif senior perusahaan.