Su Ze memandang Mo Yesi dengan heran. Ekspresi wajahnya menjadi buruk saat ia berkata, "Anda…"
Mo Yesi tiba-tiba mengubah ekspresi wajahnya. Ia melangkah maju, mengulurkan tangan untuk meraih kerah baju Su Ze, dan menatapnya dengan dingin sambil berkata, "Su Ze, kau yang mengintimidasi Mianmian hingga seperti ini. Aku tidak membunuhmu, jadi kau seharusnya bersyukur dan berterima kasih atas kebaikanku."
"Siapa yang memberimu keberanian seperti ini? Selain itu, kau juga berani mengajukan permintaan ini di hadapanku?" lanjut Mo Yesi, lalu mencibir, "Jika bukan karena Mianmian, apakah menurutmu kau bisa berdiri di sini? Lebih mudah mencekikmu daripada mencekik seekor semut hingga mati."
Tak berhenti sampai di sana, Mo Yesi memberikan teguran keras, "Aku peringatkan kau untuk terakhir kalinya. Qiao Mianmian sekarang adalah wanitaku. Jadi, jika kau berani menginginkannya lagi, aku akan membuatmu mati dengan buruk."