Saat mereka melewati sebuah apotek, Mo Yesi meminta Paman Li menghentikan mobilnya. Lalu, ia pergi ke apotek untuk membeli salep obat. Bekas cap tangan di wajah Qiao Mianmian sudah hilang, tetapi wajahnya masih terlihat merah dan bengkak.
Mo Yesi membuka obat salep itu, mengambilnya dengan jarinya, dan mengoleskannya ke sebagian wajah Qiao Mianmian yang telah ditampar dengan gerakan lembut. Qiao Mianmian memiliki kulit yang cerah, jadi bekas tamparan di wajahnya terlihat sangat jelas. Mata Mo Yesi menjadi berat dan seluruh tubuhnya menjadi dingin saat ia mengoleskan obat dan melihat wajah Qiao Mianmian yang memerah dan bengkak.