アプリをダウンロード
82.28% Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 144: Sakit

章 144: Sakit

Mereka berdua makan malam bersama dengan tenang, Angel menatap pada suaminya yang sedang makan disampingnya.

" Apa kamu ingin menambah sesuatu?" tanya Angel takut.

" Tidak!" jawab Revan datar. Angel tahu jika Revan telah mengingat kembali masa lalunya dengan Wina dan dia sadar jika dia tidak akan bisa menghapus cinta Revan yang begitu besar terhadap Wina. Tapi saat ini dia adalah istri Revan dan dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat Revan mencintainya.

" Tidurlah! Aku akan bekerja!" kata Revan setelah selesai makan malam. Revan berdiri lalu berjalan naik ke lantai 2 dimana terdapat ruang kerjanya. Angel kecewa dengan sikap dingin Revan, tapi dia tidak ingin pria itu membencinya jika dia menunjukkan sikapnya. Setelah selesai, Angel berdiri mengambil cangkir kopi dan piring puding. Angel membuatkan kopi seperti biasanya dan mengambil puding dari dalam lemari es. Angel berjalan ke arah ruang kerja suaminya dan mengetuk pintu. Tok! Tok! Tidak ada jawaban. Angel kembali mengetuk. Tok! Tok! Tok!

" Masuk!" kata Revan sedikit kesal, dia tidak suka ada yang mengganggunya saat bekerja. Angel membuka pintu ruangan Revan dan melihat suaminya sedang serius di depan laptopnya.

" Aku membawakanmu kopi dan puding kesukaanmu!" kata Angel meletakkan nampannya di meja.

" Lain kali tidak usah membawakan apa-apa!" kata Revan tegas. Angel merasa sedih dengan ucapan suaminya terlebih Revan tidak melihat ke arahnya saat berbicara. Dan Angel juga merasa kecewa melihat reaksi Revan saat ini, karena sangat berbeda dengan Revan yang dikenalnya saat sebelum ingatannya tentang Wina kembali.

" Maaf! Tidak akan lagi! Aku akan tidur!" kata Angel tapi Revan sepertinya tidak memperdulikannya. Angel keluar dari ruangan Revan dan bersandar di depan pintu sambil meneteskan airmata. Sampai kapan aku akan hidup seperti ini? Apa aku sanggup menjalaninya? bantin Angel, lalu berlari dan masuk ke dalam kamarnya. Dia membuka pintu balkon kamarnya dan berdiri di pintu menatap ke langit. Apa aku bisa mengalahkan cinta di masa lalumu, Van? Begitu besar rasa cinta yang kamu miliki untuknya! kata Angel dengan airmata yang semakin deras menetes di kedua pipinya.

Angel tertidur karena lelah menangis, dia terbangun dan meraba ranjang disampingnya, kosong! Angel melihat ke jam weker yang berada di atas nakas, jam 12 malam! Apa kamu masih bekerja selarut ini? Atau kamu sengaja sedang menghindariku? batin Angel. Dia bangun dari tidurnya dan masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya sebelum tidur lalu masuk ke dalam walk in closet. Diraihnya sebuah lingerie berwarna merah dan memakainya, dia memoles sedikit wajahnya dan keluar dari kamarnya. Angel tidak takut ada yang melihat, karena diatas jam 9 malam tidak ada yang boleh naik ke lantai 2.

Angel menarik dalam-dalam nafasnya dan mengehembuskannya perlahan. Dia membuka pintu ruangan Revan dengan pelan dan melihat suaminya itu masih betah di depan laptop. Tok! Tok! Angel mengetuk dan langsung membuka tanpa menunggu Revan menyuruhnya masuk.

" Ini sudah malam! Nanti kamu sakit!" kata Angel yang bersandar dipintu. Revan terkejut mendengar suara Angel, lalu dia melihat ke arah datangnya suara. Glekkk! Revan menelan salivanya. Meskipun dia belum mencintai Angel dan masih belum bisa melupakan Wina, melihat Angel yang memakai lingerie yang sangat seksi darahnya berdesir juga.

" Pergilah!" kata Revan datar. Tapi Angel tidak menghiraukan ucapan Revan, dia berjalan mendekati suaminya, mendorong mundur kursinya dan menutup laptop Revan. Revan hanya diam mengepalkan tangannya dengan menahan amarah di dadanya, karena dia tidak suka dibantah. Angel menghadap pria itu dan duduk diatas pahanya.

" Apa aku tidak menarik bagimu?" tanya Angel merayu sambil melingkarkan kedua tangannya keleher Revan.

" Tidak!" jawab Revan dingin, dia takut tidak bisa mengontrol nafsunya pada Angel sementara hatinya masih sangat mencintai Wina. Pria mana yang tidak tertarik dengan tubuh sexy dan seindah milik Angel.

" Aku istrimu, Van! Aku mau kamu!" kata Angel mendekap suaminya. Dia menciumi wajah dan leher Revan.

" Hentikan! Jangan seperti jalang!" kata Revan dingin. Deg! Bagai petir menyambar disiang hari, Angel menghentikan ciumannya, dia merasa sakit sekali saat mendengar perkataan suaminya. Angel menundukkan wajahnya dan perlahan dia beranjak dari pangkuan Revan. Angel berjalan pelan ke arah pintu dan berhenti lalu memutar tubuhnya menghadap Revan yang telah kembali asyik dengan laptopnya.

" Aku tahu kamu tidak mencintaiku! Karena aku bukan Wina! Dan aku tahu jika aku tidak akan bisa menggantikan tempatnya sampai kapanpun dihatimu! Tapi aku adalah istrimu yang sah saat ini, kita disatukan dengan ikatan suci pernikahan! Apakah salah jika seorang istri menjadi jalang dan menggoda suaminya sendiri?" tanya Angel dengan mata berkaca-kaca. Revan hanya diam tidak menjawab atau bereaksi.

" Aku hanya ingin Revanku yang dulu kembali!" kata Angel lagi sambil terisak. Dia berusaha untuk kuat, tapi dia adalah seorang wanita yang lemah dan cengeng.

" Apakah menurutmu aku memang seperti mereka? Jalang-jalang yang biasa kau bawa ke ranjangmu?" tanya Angel menahan amarah di dadanya. Airmatanya semakin deras mengalir dipipinya, dia semakin merasa terhina dengan sikap tidak perduli Revan.

" Kamu tahu, Van? Aku tidak pernah mengenal apa itu cinta sampai aku melihatmu! Asal kamu tahu aku bukan gadis yang suka mengobral cinta apalagi tubuh pada lelaki manapun! Maaf jika sikapku seperti jalang-jalang itu!" tutur Angel memegang dadanya yang terasa sangat nyeri. Angel memutar tubuhnya setelah tidak melihat reaksi apapun yang Revan lakukan. Dia membuka pintu ruangan Revan dan terdiam.

" Aku tidak akan menyerah membuatmu mencintaiku dan aku tidak akan pernah mau berpisah darimu walau kamu akan membenciku sekalipun!" kata Angel lalu menutup pintu ruangan Revan, dia berlari masuk ke dalam kamar dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil menangis terisak.

Revan menghentikan kerjanya, moodnya berubah menjadi sangat buruk karena Angel. Sial! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa perasaanku padanya berubah dengan sebelum aku mengingat Wina? Argghhh! Aku benci padamu Win! Kenapa kamu tega meninggalkan aku, sayang! Sanggupkah aku melupakan kamu? Arghhhh! batin Revan marah. Kepala Revan tiba-tiba menjadi pusing, pandangannya sedikit kabur. Dia lalu berdiri dan berjalan tertatih menuju pintu lalu keluar. Langkahnya merambat kearah kamar dan belum sampai dia masuk, tubuhnya terjatuh di depan pintu. Brakkk! Suara tubuh Revan yang terjatuh.

Revan membuka kedua matanya dan melihat ke sekeliling. Dilihatnya tangan kirinya terdapat jarum infus dan dia melihat Angel tertidur sambil duduk disofa. Apa yang terjadi? batin Revan.

" Lo sudah bangun!" kata seorang pria yang keluar dari kamar mandi.

" Dom! Ngapain lo?" tanya Revan curiga.

" Ckkk! Lo itu sakit!" kata Dominic.

" Lo ngapain masuk-masuk kamar mandi gue?" tanya Revan lagi.

" Astaga! Curigaan banget! Gue tadi ambil air buat ngompres lo!" jawab Dominic menunjuk pada baskom di atas nakas.

" Kenapa emangnya gue?" tanya Revan sinis.

" Lo pingsan 2 hari!" kata Dominic. Dia adalah sepupu Revan anak dari Gerry, dokter pribadi Valen.

" Pingsan? 2 Hari?" tanya Revan ambigu.

" Ya! Lo harus bersyukur punya istri seperti Angel, dia tidak beranjak dari sisi lo sejak lo pingsan!" kata Dominic. Revan menatap Angel yang sepertinya tertidur lelap.

" Dia hampir tidak makan dan tidur selama 2 hari ini ngerawat lo!" kata Dominic lagi.

" Sudah! Lo nggak usah terus muji-muji dia!" kata Revan kesal.

" Cihhh! Apa lo gak menghargai sedikitpun perhatian dia?" tanya Dominic kesal.

" Gue gak butuh diperhatikan!" kata Revan dingin.

" Bener-bener ya lo...Untung aja lo sepupu gue, kalo nggak, lo udah gue..."

" Gue apa?" potong Revan menatap tajam Dom.

" Lo mau apain gue?" tanya Revan lagi.

" Gue akan bikin dia jatuh cinta sama gue!" goda Dominic.

" Berani lo?" kata Revan memasang tampang menakutkannya.

" Ckkk! Kalo lo nggak mau sama dia, gue mau nerima dia!" kata Dominic lalu pergi meninggalkan Revan.

" Lo..."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C144
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン