アプリをダウンロード
40% LOVE MY BROTHER / Chapter 4: FLASHBACK 3

章 4: FLASHBACK 3

.....

dan sekarang aku kesulitan menelan makan siangku.bukan,bukan karena tenggorokan yang bermasalah atau makanannya yang tidak lezat,melainkan ketidaknormalan yang kian menjarah akal sehatku selama setengah hari aku berada di kerajaan ini. rasanya, Aku ingin sekali memuntahkan semua yang sudah aku telan paksa ini.Hah, bagaimana aku bisa menikmati makanan ku sekarang?perutku malah semakin mual saat para petinggi perusahaan dan antek-anteknya itu mulai membicarakan mengenai perjodohanku. mereka saling berpersepsi dengan kepercayaan diri mereka masing-masing. mengupas rencana pernikahan yang mereka elu elukan sebagai orang tua terhadap anaknya.dan tentu saja, itu membuatku tidak nyaman.aku masih berpura-pura melakukan akting makan siangku, mengiris daging domba yang sebenarnya tidak perlu diiris karena kelunakan nya yang bersahabat, serta menyingkirkan potongan brokoli hijau ke pinggiran piring karena jujur aku sangat tidak menyukai sayuran satu ini.

Aku tidak ingin berinisiatif menyambung perbincangan ataupun menyela mereka. hanya segaris senyuman yang terkadang kulemparkan ke arah mereka saat dengan gamblang mereka menatapku sambil membicarakanku. dan kupikir, tuan min tidak keberatan akan hal itu.ya, tuan min tidak memaksaku berbicara, hanya sesekali memandangku kemudian bergumul kembali dengan perbincangan mereka.

sampai pada akhir jamuan makan siang tiba, aku masih kekeh dengan sikapku.diam dan tersenyum.satu per satu mereka mulai meninggalkan ruangan setelah bersalaman dan memberi hormat kepada Tuan min juga diriku.Tuan min lantas mengajak ku berjalan keluar dari ruangan, berdampingan melewati lorong berlantaikan karpet motif dan dinding-dinding yang sarat akan lampu di setiap 3meternya.

"apa kau menikmati makan siangnya? maaf, aku tidak memberitahumu jika aku mengundang mereka semua."

Tuan min tersenyum menyesal pada akhir katanya.

" tidak apa-apa. saya hanya sedikit gugup. "

"aku tahu, tapi aku ingin mulai sekarang kau belajar bagaimana menghadapi banyak orang, karena suatu saat kau akan menjadi salah satu bagian dari kami."

"apa?"

" taehyung, mungkin keinginanku terlalu egois. tapi jujur, aku ingin kau menjadi penerus kedua dari perusahaan ku. "

kami masih berjalan perlahan mengikuti intonasi pembicaraan,

"sejak 5 tahun aku bercerai dari istriku, aku tidak bisa lagi mempercayai perusahaan sepenuhnya pada yoongi."

" yo,yoongi?siapa?"

"oh! aku belum sempat memperkenalkanmu dengan min yoongi,dia adalah orang yang pergi saat jamuan makan siang tadi,dia kakakmu. dia satu-satunya putraku. "

[oh? jadi namanya min yoongi? ]

"ya,seperti yang kau lihat. dia sangat pemarah dan egois. dia juga melakukan apapun sesuka hatinya. tapi sebenarnya, dia anak yang baik jauh sebelum ibunya memutuskan pergi. "

Tuan min menghentikan langkahnya, menghadapkan tubuhnya ke arahku. matanya yang terlihat menyipit pada sudut mata mengingatkanku dengan mata min yoongi. mereka terlihat mirip satu sama lain.

"....aku dan istriku harus bercerai Karena istriku yang lebih memilih berkarir di Amerika. kami sama-sama seorang designer yang merintis karir dari bawah, jadi kurasa...Aku cukup memahami apa yang dia inginkan. sayangnya tidak bagi yoongi. Yoongi yang waktu itu berusia 20 tahun masih tidak bisa menerima perceraian kami hingga sekarang.sejak ibunya pergi,yoongi menjadi pemarah.dia sempat terjerumus narkoba dan tertangkap polisi. dia juga pernah memukuli salah satu pengawalku hingga pingsan. "

satu langkah kaki Tuan min mengalun lembut memancing kakiku untuk mengikutinya melangkah.kami kembali melanjutkan perjalanan menyusuri lorong kerajaan titik entah sudah berapa lampu dinding kami lewati.entah sudah berapa meter kami lampaui,kerajaan ini terlalu besar, tentunya untuk orang yang tadinya hanya memiliki 5 ruangan di rumah kecil seperti ku.

"selama kurun waktu 5 tahun, aku hidup dalam rasa bersalah pada yoongi. Aku merasa sangat gagal menjadi ayah baginya. terlebih saat perusahaan 'M corporation' ku yang terus mengalami perkembangan hingga membuatku sangat jarang tinggal dalam waktu lama di Korea. aku harus membiarkan Yoongi kesepian.namun sesekali aku menyuruh pamanku untuk tinggal dirumah ini dalam beberapa Minggu. "

"paman yang tuan belikan toko makanan itu?"

selaku.

" benar. dia satu-satunya keluarga yang masih ku miliki. berkat toko itu, sekarang dia memiliki 30 cabang supermarket, hahaha.... itu adalah impiannya selama ini. aku senang bisa menjadi bagian dari kesuksesan pamanku. lain kali saat pamanku berkunjung,aku akan memperkenalkan mu padanya. Sayang, dia dan keluarganya sekarang tinggal di Busan. "

entah mengapa aku turut bahagia saat melihat tuan min tertawa.garis-garis matanya yang muncul di sudut mata menggambarkan kesungguhan di sela-sela renyah suara tawanya. Aku tidak tahu bagaimana cara kamu menyampaikan jawaban setelah rasa bahagia dan juga sedih bercampur aduk menjadi satu. ya,mendengar kembali riwayat keluarganya Yang pilu, membuatku menyadari tentang harta yang tidak menjamin kebahagiaan hidup seseorang. meski duniamu beralih padamu, dan kau mampu menggenggam nya dalam genggaman mu begitu mudah, namun jika kebahagiaan itu tidak juga kau rasakan, Kau bisa apa? hanya pemilik hati yang ikhlas dan mampu memaafkan hidup sendiri lah yang akan merasakan kebahagiaan itu tidak peduli Kau berasal dari kasta apa.

perjalanan kami telah menapaki lantai dua yang berada tak jauh dari kamarku.aku merasa tidak enak jika Tuan min sampai mengantarku menuju kamar. namun sepertinya asumsi ku salah, Tuan min melewati pintu kamarku dan menerobos lurus sehingga menuju ke sebuah pintu yang terletak paling ujung. Aku tidak pernah tahu ada sebuah pintu di sana. Aku tidak pernah memperhatikan lantai ini secara keseluruhan, lebih tepatnya aku tidak sempat .Tuan min mengetuk pintu itu seraya menyerukan sebuah nama yang membuatku terkejut hampir mengeluarkan bola mata ku sendiri.

" yoongi, buka pintunya. "

Tuan min memanggil nama min yoongi.itu artinya, kamarku berada 1 lantai dengan kamar pemuda pemarah itu. astaga! tak berselang lama pintu pun terbuka. sosok kemarahan itu menyambut dengan keberingasan yang masih memancar di kedua matanya.

"apa? ayah mau pamer anak baru ayah? hah, aku tidak tertarik! "

sahut yoongi menggantungkan tangan kirinya pada pinggiran pintu. dia tak lagi menggunakan jas ketat itu, kemejanya yang sudah bebas dari balutan jas pun tampak terbuka di setiap ujung kancingnya. sontak aku berpaling menelan ludahku saat dengan jelas aku melihat belahan dadanya yang mengintip. kulitnya sangat putih, memancarkan indah bak mutiara asli, menggiurkan. sungguh demi apapun, dia memiliki Aura pangeran yang tidak bisa dipungkiri. posisi yoongi saat ini terlalu mendikte, menengahi ambang pintu seolah sedang menghadang kami masuk ke dalam kamarnya.

" yoongi,ayah ingin berbicara sebagai sesama pria dewasa. jadi izinkan kami masuk. "

titah Tuan min.

yoongi menggigit bibir bawahnya menimbang permintaan Tuan min yang serasa berat dia lakukan. sampai akhirnya bibir itu kembali mengatup, lalu satu gerakan tangannya menghempas daun pintu hingga membuka penuh. ia sedikit bergeser dari tempatnya, bermaksud memberi ruangan untuk kami masuk. Tuan min memimpin masuk di ikuti langkah kecilku Yang takut takut. Aku berjalan tanpa berani beradu pandang dengannya. aroma tubuhnya lantas tercium mengintimidasi saluran nafas ku, menguarkan wewangian khas lelaki yang begitu mengelabui pikiranku saat detik-detik aku melewatinya. hampir-hampir..... Aku memejamkan mataku menikmati harum tubuhnya yang begitu candu. sadarlah taehyung, pria itu ular. dia bukan pria yang patut untuk kau puji.

sofa kulit hitam bergaya klasik mendominasi ruangan duduk kamar yoongi yang luasnya hampir sama dengan luas kamarku. sulit dipercaya dia memiliki ruang duduk di dalam kamarnya.hanya saja kamar ini sedikit gelap, tertutup dari cahaya matahari yang antusias menunggu masuk dari balik tirai jendela.apakah pria ini tidak menyukai sesuatu yang membawa energi positif ke dalam kamarnya sampai-sampai ia menolak cahaya matahari itu menjamah kamarnya?benar-benar kontras dengan kepribadiannya yang negatif! perbincangan kami diawali dengan permintaan maaf tuan min yang kini sedang duduk di tengah-tengah kami.

"maaf jika sebelumnya aku tidak memberitahumu tentang taehyung.. sekembalinya dari Thailand aku pikir kita masih bisa bertemu mengingat jadwalmu yang begitu padat belakangan ini,namun hingga pagi tadi ternyata kita masih belum bisa bertemu secara langsung. jadi kuputuskan untuk memberitahumu bersamaan dengan para petinggi itu

ayah tahu kau akan membenci sikap ayah, tapi..... "

"langsung saja ke inti dari pembicaraan. ayah tahu aku tidak suka basa-basi bukan?!!"

Yoongi memotong kata-kata Tuan min dengan nada yang sedikit meninggi.

" yoongi..."

seruan lemah keluar dari mulut Tuan min namun begitu kuat meredakan keangkuhan yoongi.

yoongi tak lagi mengacungkan pandangan tajamnya, yahh.... setidaknya alis tegang itu sedikit menurun lantaran seruan ayahnya.

"ayah ingin mengakhiri ketegangan ini.kau tau usia ayah akan semakin tua, dan perlahan ayah kan mulai pikun.ayah tidak ingin meninggalkan beban yang terlalu berat untukmu mengingat kau satu-satunya pewaris ayah. setelah nanti ayah mencarikan mu seorang pendamping yang benar-benar akan mengurus mu,ayah tahu itu bukanlah satu-satunya jalan keluar dari beban itu. kau harus memiliki wakil keluarga yang akan membantumu menanggung beban itu."

kurasa Tuan min sedang menyindir mantan istrinya yang lebih memilih karir dibanding keluarganya sendiri.

"jadi maksud ayah pria ini yang akan menjadi wakil keluargaku begitu? dia itu laki-laki bukan perempuan,Yang benar saja!!! "

urat kemarahan Yoongi kembali menguat diiringi genggaman tangannya yang memukul punggung sofa secara kasar.

aku terperanjat mendengar lengkingan suara nya yang mulai familiar merusak telingaku.aku ketakutan,namun aku tak mampu berbuat apapun selain diam saat ini .seolah aku sedang berteriak di dalam kolam air yang menenggelamkan seluruh kepalaku.

"Kita sama-sama kesepian selama ini, kita tahu itu.dan ayah sangat bersyukur telah mengangkat taehyung sebagai putra ayah, karena selama 5 tahun rumah ini begitu asing dan sepi dan jauh dari kasih sayang. apa kau tidak ingin memiliki kembali keluarga seperti dulu, yoongi? "

"....."

yoongi membisu, menatap lemah ke arah samping.

namun hal itu tak berlangsung lama setelah nanar matanya mengarah kembali ke arah Tuan min.yoongi pemarah telah kembali.

"aku akan memiliki keluargaku sendiri setelah aku menikah nanti,dan ayah..... sama sekali tidak boleh ikut campur!!! ayah urusi saja anak angkat ayah ini, aku tidak Sudi mengakuinya sebagai adik!!! "

sesaat setelah suara Yoongi mencuatkan api kemarahannya, Tuan min seraya berdiri bagai tersulut percikkan api tersebut.

"sudah cukup!!!"

nafas Tuan min menderu menaik turunkan bahunya.

"sampai kapan kau akan menghukum dirimu sendiri?!!! narkoba, penjara, berkelahi, dan mabuk....sudah cukup menjadi hukuman bagi mu! ayah tidak ingin kau semakin jauh dari dirimu sendiri, yoongi.senyummu, tawamu, semua yang sudah kau buang jauh dari rumah ini, ayah ingin kau kembali kan semua itu ke dalam dirimu lagi.ayah sudah cukup menderita tanpa dirimu yang dulu,ayah tidak ingin merasakan penderitaan itu hingga suatu saat ayah mati dan menyesal!!! "

yoongi nampak terkejut mendapati kemarahan ayahnya yang begitu mendadak, bahkan Yoongi sampai mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba memfokuskan kembali kemarahannya. sedangkan aku, masih dalam kebisuan yang semakin akut menyerangku hingga ke pangkal tenggorokan.Aku tidak tahu harus menengahi mereka seperti apa, aku hanya orang luar, aku tidak pantas melakukannya.

kini Tuan min membalikkan tubuhnya, membelakangi Yoongi yang masih kaku. dan kali ini, kemarahan itu tak lagi berkuasa terhadap diri tuan min.

"berubahlah demi hidupmu sendiri, jika kau ingin memiliki keluarga sendiri, ku izinkan kau memilikinya dengan caramu sendiri.carilah gadis yang benar-benar tulus mencintaimu, yang rela meninggalkan segalanya demi dirimu, yang akan mengurus dan merawatmu secara baik.ayah tidak peduli dia berasal dari keluarga miskin ataupun kaya karena ayah..... hanya menginginkan kebahagiaan mu, kebahagiaan yang benar-benar bisa kau rasakan dari hatimu. bukan sekedar bahagia saat pertama,namun juga bahagia saat di tengah, juga bahagia di akhirnya. "

tanpa menoleh, Tuan min melirik ke arah yoongi.

"ayah ingin kau menerima taehyung sebagai adik, ibunya adalah seseorang yang sangat berpengaruh pada kehidupan masa lalu ayah. kau akan banyak berterima kasih pada ibunya jika kau juga mendengar cerita ini dari kakek dan nenek mu yang sudah meninggal."

sorot mata Tuan min kini mengarah kepada ku namun secara cepat ia kembali mengalihkannya ke arah yoongi.

"kutinggalkan kalian untuk saling mengenal satu sama lain."

bulu romaku seketika berdiri saat melihat tuan min melangkahkan kakinya meninggalkan kamar. bagaimana bisa Tuan min meninggalkanku satu ruangan dengan pria pemarah ini? logatku terserap habis oleh ketakutan, menghapus satu persatu gimmick wajah yang seharusnya ku ekspresikan secara wajar di hadapan yoongi. tolonglah siapa saja pegang tanganku yang mulai gemetaran ini. detik selanjutnya yoongi masih tak bereaksi.sunyi pun merayap ke seluruh penjuru kamarnya Yang remang dan asing. aku tahu dia masih memikirkan semua perkataan ayahnya yang mungkin sedikit menyentil hati nuraninya. ya, kuharap dia segera menyadari kesalahannya dan hubungan ayah dengan anak itu akan kembali harmonis seperti dulu. tak ingin terlarut dalam suasana mengerikan, aku lantas mengakhirinya dengan suara dehem yang kubuat buat.

" ehemmmm...hemm."

" eh,aku tahu..... apapun yang akan ku katakan saat ini hanya terdengar menyebalkan bagimu.tapi walau bagaimanapun, aku akan menuruti permintaan Tuan min yang ingin agar kita saling mengenal. jadi perkenalkan, nama aku adalah Kim taehyung.....Aku tidak tahu apakah aku sudah pantas menyebut marga min untuk namaku, jadi aku tidak akan menyebutkannya. "

aku mengangkat rendah tangan kananku, kemudian melambaikan nya ke kanan dan ke kiri dengan cepat.

"aku berasal dari salah satu desa pinggiran di daegu.orang tuaku bercerai, ayahku pergi, dan ibuku meninggal. aku tak memiliki keluarga lain karena mereka semua sudah meninggal saat musibah kapal tenggelam.jujur,aku sama sekali tidak mengharapkan semua yang sudah dilakukan Tuan min terhadapku.lagipula siapa aku?aku hanya pria miskin yang tidak sepantasnya berada di keluarga ini. ya,Aku hanya manusia rendahan. jadi kumohon, agar kakak tidak merasa cemas akan keberadaanku.Aku tidak akan melakukan hal yang kakak takut kan,aku tidak akan mengambil apapun dari kakak. dan aku tidak akan mengganggu kehidupan kakak. "

ucapku sesekali mencuatkan senyum di tengah-tengah.

yoongi melirik ke arahku. menyiratkan sisa kebenciannya yang masih melekat di kedua matanya. ya Tuhan, apapun yang akan dia katakan tolong kuatkan Aku.

"kau banyak bicara."

Iya menyeringai di salah satu sudut bibirnya, matanya mengaman mataku hingga aku tak sanggup berpaling dari tatapannya.

"jika Aku jadi kau,aku akan pergi sebelum mati membusuk karena kebodohanku sendiri."

lanjut yoongi kemudian beranjak dari posisi duduk.

Iya berlalu mendekat kearah pintu. tangan kanannya kembali menahan 2 pintu itu, seperti melakukan hal yang sia-sia karena pada dasarnya pintu itu sudah terbuka lebar seperti saat sebelumnya.

" keluar....."

pinta yoongi tanpa menatapku.

aku sanksi dia akan membentakku setelah ini.akupun beranjak dan secara otomatis meluncurkan diri kearah pintu. rasa kecewa dan terhina bercampur aduk saat mataku dengan sengaja menatap wajahnya yang sarat kebencian. namun aku tak ingin membalas itu semua, justru.... aku merasa kasihan mengetahui bagaimana yoongi hidup selama ini.dia hanya korban perceraian, dia hanya salah arah, dan dia hanya mencari pelarian dengan menjadikan dirinya pemarah seperti sekarang.aku menghentikan langkahku tepat di ambang pintu, berharap kata-kata terakhir yang akan ku utarakan menjadi PR untuk yoongi.

" jika Aku jadi kakak, aku tidak akan menyia-nyiakan Tuan min. seharusnya kakak belajar banyak dari ku.semoga kita bisa menjadi kakak beradik yang Tuan min inginkan. selamat siang. "

derap langkah ku alunkan bergantian menyisir permukaan karpet yang menutup seluruh lantai kayu lorong ini. perlahan aku membebaskan nafasku yang sempat tertahan. aku mengambil ancang-ancang dalam hitungan ketiga untuk menghirup udara kuat-kuat memasuki paru-paruku,kemudian menghembuskannya perlahan sampai aku merasa kehabisan udara dalam perutku.pandanganku tak lagi menjangkau pintu itu, aku tahu saat ini yoongi sedang mengumpat ku dalam hatinya atau menyumpahiku entah serapah apa.namun aku tidak akan mati membusuk seperti apa yang sudah dia katakan, sebab aku tahu....itu hanya kata-kata penghancur harapan yang sama sekali tidak mempan untukku saat ini.ya, hanya untuk saat ini.

' JEDAAAAARRRRRR '

suara debuman pintu tiba-tiba meloncat kan bahuku.spontan aku menengok kebelakang merespon suara tersebut. aku menatap takut ke arah pintu kamar yoongi. bagaimana jika salah seorang penghuni rumah ini sampai sakit jantung gara-gara ulah Yoongi? bagaimana jika dia mati?astaga pria satu ini, dia benar-benar membanting pintu kamarnya dengan keras tanpa peduli barang sebutir debu pun di dalam rumah ini.

' ibu... bisakah aku bertahan tinggal di kerajaan neraka ini? '

💜💜💜💜💜💜💜💜

seminggu setelahnya....

Aku melalui hariku tanpa kesulitan setelah beberapa hari peristiwa pintu kamar yoongi. yang terpenting itu ya, tepat pada malam harinya.....yoongi dan pengawalnya pergi membawa beberapa koper. Tuan min bilang, yoongi harus ke jepang mengurus pekerjaannya.meski sebenarnya jadwal ke Jepang masih 2 hari lagi, namun Tuan min cukup memahami betul mengapa putranya sampai memajukan jadwal tersebut.ya,yoongi marah,yoongi ingin menghindar selama mungkin dari tuan min. tentu saja karena akulah penyebab dari kemarahan Yoongi. sempat, aku merasa sangat bersalah saat keesokan harinya. namun Tuan min kembali meyakinkanku jika hubungannya dengan Yoongi akan baik-baik saja.yoongi hanya perlu waktu untuk menerima kehadiran orang baru dalam keluarganya. tapi itu hanya berlaku dalam segi pandang Tuan min. karena dalam segi pandang pribadiku, yoongi sebenarnya perlu waktu untuk menerima kehadiran orang baru yang akan mengurangi jatah warisannya sebagai putra tunggal.orang baru yang sekaligus menjadi adik angkat baginya, itu sungguh bukan hal yang mudah.

keluarga yang hanya terdiri ayah dan anak ini memang sudah terbiasa tidak bertemu. ketika tuan min baru pulang dari dinas nya, yoongi sudah pergi, dan ketika Yoongi sudah pulang kembali, Tuan min sudah pergi kembali.beruntung, jika mereka bisa bertemu dan bersama-sama selama 1 bulan. itupun jika tidak terjadi konflik seperti sekarang ini.

saat makan malam aku mendapat kejutan besar dari tuan min,beliau bilang beliau sudah mendaftarkan ku ke sebuah SMA terbaik di Seoul.sekolah yang dulunya juga menjadi sekolah Yoongi dan beberapa anak dari rekan-rekan bisnisnya.wow,bahkan aku sendiri tidak sempat memikirkan bagaimana nasib sekolahku.teman-teman?mereka pun juga, aku tidak sempat memikirkan ataupun mengucapkan perpisahan dengan mereka. terlebih ketika aku harus menjual handphone ku untuk tambahan biaya ke Thailand tempo hari. aku tidak lagi berhubungan dengan mereka.berhubungan pun aku rasa tidak akan ada gunanya lagi.aku telah menjadi orang lain, tinggal dirumah lain, dan menjadi bagian dari keluarga lain.Aku bukan lagi Kim taehyung laki-laki periang dan penuh semangat itu. namun aku adalah min taehyung laki-laki pemurung dan pendiam.

" taehyung?"

sapa tuan min di tengah makan malam.

aku menahan gerakan tanganku yang sedang sibuk mengaduk-aduk makanan, beralih menatap sosok Tuan min.

" iya?"

" setelah makan malam ini aku harus pergi ke Macau. mungkin sampai 3 atau 4 Minggu. apa tidak apa-apa jika ku tinggal kau sendirian?"

" ehmmm....tentu tidak apa-apa."

Aku menggeleng gugup.

"lagipula, saya juga akan bersekolah jadi saya tidak akan merasa bosan."

"ya kau benar, aku senang mendengar jawabanmu. Aku ingin kau memulai hidup baru, dengan sekolah dan teman barumu. kuharap kau bisa bahagia menjalaninya. "

bahagia tanda tanya ya, ku harap juga bagaimana aku bisa menjalani kesendirian di rumah ini? benar jika Yoongi pergi setidaknya bisa membuat tenang suasana rumah, namun.... apa bedanya dengan kesendirianku? astaga tuan,Aku baru saja pindah satu minggu ke rumah ini. kenapa Tuan langsung meninggalkanku begitu saja?

malam yang bersambut lebih dingin ketika tuan min dan para pengawalnya bersiap pergi di teras rumah. aku menatap ke arah langit yang gelap, rentan akan imajinasi yang menahan pandanganku. lalu Aku beralih menatap Tuan min.dibalik syal hitam tebal yang melingkar di lehernya beliau masih terlihat berwibawa meski wajahnya memucat.mantelnya yang juga berwarna hitam seakan mendukung suasana berkabung ku malam ini.Tuan min menatap ke arah jam tangannya kemudian mendekat ke arahku dengan segala gimmick kebapakan yang ia miliki.

"taehyung, Aku akan pergi sekarang. jaga dirimu baik-baik. jika ada apa-apa, kau bisa menghubungi ku kapan saja, jangan sungkan. "

Tuan min lalu memetikkan jari tangannya kearah pengawal, pengawal pun mendekat kemudian menyerahkan sebuah kotak dan amplop kepada tuan min.

"ini handphone untukmu, Aku sudah memberi nomor di dalamnya. Lalu ini..... kartu kredit untuk mu.ini adalah Black card kartu kredit unlimited,kau bisa gunakan untuk membeli apapun.jika baju yang sudah kusiapkan di dalam lemari kamar mu tidak cocok dengan selera mu, kau bisa membeli baju lagi, ya..... belilah baju yang kau sukai. apapun.dan jika kau ingin ke manapun, pengawalku akan mengantarmu dengan mobil yang sudah aku siapkan khusus untuk mu di dalam garasi. "

aku menatap pemberian Tuan min di kedua tanganku dengan tekanan yang mulai merayap di kepalaku. bodoh! seharusnya aku senang menerima semua ini. aku bisa membeli apapun yang aku suka, yang selama ini tidak bisa kubeli. tapi iming-iming kesedihan akan kesepian lebih menggiurkan untuk ku saat ini. selayang pandang kemudian, Tuan min mendekapku ke dalam rengkuhan besarnya. seakan aku sangat kecil dan tak terasa dalam dekapannya sama sekali.

"kau bisa memanggilku ayah saat kau sudah siap nanti. aku akan menunggu kapan pun waktu itu. selamat tinggal taehyung. "

kata tuan min melepas dekapannya kemudian.

aku tersenyum sedih, hampir saja Aku ingin menangis saat kata-kata itu mendominasi isi pikiranku. kenapa tuan min sebijaksana ini? aku tidak sanggup menghadapi sikap Tuan, tuan min terlewat baik untuk pria payah sepertiku. tolong sedikit saja Tuan keras padaku, agar aku tidak merasa kehilangan saat Tuan pergi.

Tuan min sudah memasuki mobil. aku turut mendekat saat beliau membukakan kacanya untuk melambaikan tangan padaku. saat mobil mulai berjalan, hatiku sangat hancur.aku merasakan dinding dinding bendungan mataku yang mulai jebol karena tak sanggup menahan volume air mataku. aku setengah berlari mengejar mobil tuan min.mengulurkan satu tangan seolah sanggup meraih badan mobil yang sudah nyata-nyata tak mampu aku jangkau.

" ayah! "

" ayah...! "

aku menyeru keras, memanggil ayah pada Tuan min.

satu langkah....

dua langkah....

sampai akhirnya langkahku berhenti. aku berdiri terengah, membagi nafasku dengan suara tangisan yang menghambar ke udara. pandanganku terus mengikuti dua lampu rem merah itu, terus menatapnya hingga lama kelamaan mulai mengecil dan menghilang.

aku kembali pada diriku sendiri.aku limbung, seperti ada gumpalan besar yang menyarang di dalam hatiku hingga tanpa kendali Aku mengeluarkan gumpalan itu begitu saja.apakah aku terlambat menyadarinya? bagaimana aku lalai dengan sebutan ayah yang seharusnya kuserukan untuk Tuan min? bodoh! bodoh! bodoh! kau benar-benar bodoh taehyung.

Hei dhinda fellicia here

Wait for another chapter, okay?

We will update soon.

Don't forget vote, like and coment juseyoooo.....


クリエイターの想い
Dhinda_Felicia Dhinda_Felicia

haiiiii gimana?gak lama kan author comeback ?seru gak,suka gak sama peran terbalik taehyung disini?yang sebelumnya di obsessed taehyung jadi top tapi disini taehyung bahkan jadi bottom ?.semoga kalian menikmati story nya.jangan hujat author yah ??.kalo vote dan komentarnya banyak bakal update lebih cepat..yuhuuu jgn lupa vote dan komen yah.saranghae readers ??

Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C4
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン