Pada pertengahan musim panas di bulan Juli, Sam ingat sekali, dia sedang melakukan inspeksi lapangan bersama managernya yang berada di Amsterdam. Saat itulah, suara ponselnya terdengar dan panggilan dari sang Ibu dia dapatkan.
Hari itu bagi seorang Samuel Calgary, berita yang datang dari Laura merupakan titik balik dari sikap tak pedulinya kepada Bella.
"Sam... Bella kecelakaan."
Suara bergetar dari Laura dan kepanikan dari nada suaranya, bisa di rasakan olehnya, meski itu hanya melalui telepon saja.
Waktu itu dia sepertinya mengalami lagi tikaman nyeri di dadanya akibat kepergian dari orang-orang yang sangat dicintainya.
Bagi seorang yang tak peduliaan seperti Samuel Calgary, dia baru menyadari bahwa keberadaan Bella sudah dia terima masuk ke dalam dunianya jauh-jauh hari.
Sepuluh hari setelah panggilan dari sang Ibu. Sam pergi ke Freiburg, dan akhirnya dia mengetahui bahwa sang Ibu sudah menipunya.
Karena kenyataannya, kecelakaan itu sudah hampir sebulan terjadi. Tepat pada waktu Bella di pulangkan dari rumah sakit, dia datang.
Laura mengantarnya ke kamar Bella, bersikeras tidak mau berkata apapun mengenai kecelakaan itu meski dia sudah memaksanya.
Maka yang bisa Sam lakukan sekarang adalah membuka handle pintu dan melihat, apakah gadis muda bernama Bella itu baik-baik saja.
Dan yeah... Seperti yang sudah dirinya duga. Kecelakaan yang selalu terdengar di telinganya, tak pernah ada yang biasa-biasa saja. Begitu pun yang sudah dialami oleh Bella. Tidak seperti anak dan istrinya yang sudah tak tertolong. Bella berada di sana, masih bernapas, duduk di kursi roda menghadap ke arah luar jendela.
Saat Sam melihat Bella menatapnya balik. Air mata yang mengalir di wajah Bella adalah apa yang menyambutnya.
Tidak ada kata apapun yang gadis muda itu ucapkan padanya, hanya keterdiaman seperti biasanya. Tapi dia menyadari jelas perbedaanya.
Mata cokelat dan jernih penuh semangat yang biasa dia temukan pada Bella, sudah berubah menjadi mata penuh kehancuran yang gadis itu perlihatkan padanya.
Seolah mata itu mengekspresikan perasaan Bella saat ini. Dunianya sudah hancur dan rusak.
Melihat kedatangan dirinya, Bella bicara padanya dengan tatapan sakitnya tersebut sambil mengeluh.
"Karena aku hina dan juga sangat kotor, maka itu takdir begitu kejam padaku. Karena aku berasal dari tempat pelacuran itu, maka itu orang-orang menatapku sebelah mata. Iya kan, Sam?" ucap Bella dengan bibir tersenyum menyedihkan dan mata kosong yang berlinang air mata.
Mendengar Bella mengakui dirinya yang berbeda, Sam jatuh berlutut di depan Bella penuh penyesalan. Melihat keadaan Bella yang penuh percaya diri, berubah mengutuk takdir seperti ini, Sam mulai menyesali semua sikap acuh tak acuhnya pada seorang gadis yang sudah dibawanya.
Itu adalah karenanya, karena dia tidak pernah peduli pada Bella, kejadian seperti ini terjadi padanya. Dia tidak pernah mau bertanya, apakah Bella baik-baik saja hidupnya setelah kepindahannya di tempat ibunya.
Kalau saja dia sedikit saja peduli, mungkin Bella tak akan mengutuk asal usulnya dari tempat lelang itu kepadanya. Tak akan menangis sesenggukan seperti ini padanya.
Bagi Sam, Bella adalah gadis kuat dan mandiri yang tidak pernah menyusahkannya. Tak pernah mengeluh kepadanya.
Tapi hari ini...
Gadis yang di sangkanya kuat, menjadi sangat kekanakan dan mulai mengadu dengan sangat menyedihkan padanya.
Sam mendekat, mendekap Bella yang menangis tersedu-sedu di balik bahunya.
Menenangkan gadis itu dari menyalahkan dirinya sendiri.
"Aku berjanji padamu, Nak. Tak akan ada lagi yang berani menghinamu setelah ini. Tak akan ada yang berani melukaimu lagi. Karena mulai kini, kau adalah putriku. Putri Samuel Calgary. Aku akan mengumumkannya pada dunia, supaya orang-orang yang menghinamu tahu, kalau Bella Ellista merupakan keturuan dari keluarga Calgary. Kalau Bella Ellista memiliki paman seorang Presiden Bern saat ini, William Deytron."
Sam menciumm mata Bella yang panas penuh kelembutan, "Maafkan aku, Bells. Aku janji tak akan membiarkan dirimu terluka lagi."
Sam tak pernah mengetahui, kesedihan mendalam yang Bella tunjukkan padanya bukan karena sejarah kelamnya sudah diketahui.
Sam salah mengira bahwa tangisan putus asa itu Bella perlihatkan padanya karena identitas hinanyaa sudah di ketahui teman-temannya.
Hanya Laura saja yang memahami. Bahwa tangisan menyakitkan dari Bella itu, merupakan akibat, dari kenyataan kejam yang harus Bella terima dari kepergian kekasih yang sangat dicintainya.
Laura membekap mulutnya tak tahan. Melihat adegan menyayat di dalam kamar serta tangisan putus asa dari Bella di pelukan putranya.
Dengan matanya yang basah air mata, Bella menatap lekat pada wajah Laura yang juga menangis di luar pintu kamarnya.
Memberitahu pada wanita itu, yang menjadi saksi bisu hubungannya bersama seorang Kenneth, betapa terlukanya dia saat ini.
Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya, Laura. Tapi Ken melupakanku! Kekasihku tak mengenaliku sama sekali.
Seakan Laura mengerti dengan tatapan menyakitkan yang Bella tunjukkan padanya. Dia membalas di dalam hatinya dengan sama terlukanya.
Aku tahu, sayang. Grandma tahu kau sangat mencintainya. Tidak ada yang lebih mengetahui dari pada aku seorang, betapa kalian begitu saling mencintai.
Bella mengangkat tangan kirinya, menutupi kedua matanya yang bengkak dan panas. Menyembunyikan hatinya yang hancur berantakan dari raut wajahnya agar tak ditemukan oleh pria yang kini mendeklarasikan dirinya sebagai Daddy-nya.
Sam menyeka pipi Bella yang basah, menangkup wajah putri angkatnya yang dia lihat mata Bella tak bisa terbuka saking banyaknya dia menangis.
"Tinggallah bersamaku, Nak. Kita mulai kehidupan baru kita, berdua saja. Aku akan membawamu ke Amsterdam. Kau mau?"
Mendapat anggukan dari Bella, Sam kembali memeluk Bella erat.
Dalam hatinya, Sam berjanji.
Mulai saat ini, dia akan lebih memerhatikan putri angkatnya tersebut.
Berjanji untuk lebih menyayanginya juga. Berjanji bahwa tangis menyedihkan yang dirinya lihat saat ini, tak akan dia temui lagi di masa depan.
Sam berjanji pada Bella, bahwa semua cinta yang dirinya miliki akan diberikannya pada putri angkatnya ini.
The End of Flashback
***
Halo Readers 😍... Lama ya gak jumpa di sini.
Aku mau infoin Guys, cerita Kenneth Bella bakal aku tarik dari Web Novel. Karena alhamdulillah aku baru aja tanda tangan kontrak kepenulisan di Novelme.
Kalau kalian nungguin kelanjutan cerita ini, download aja apk novelme, di sana kalian bisa baca novel ini. Cerita yang aku update di novelme udah sampe bab 200 lebih. Info lebih lanjut kalian bisa stalking instagram aku di @angelagardenia08
Buat temen-temen semua yang ngeluangin waktu buat baca karya luar biasa ini (ucapan adalah doa gengsi 😂😄😄😄😍) aku ucapin banyak terima kasih.
Sebenarnya gak nyangka juga sih bisa sampe sejauh ini ☺️ aku nulisnya.
Kuy terus temenan... Salam hangat 🤗 Angela Ann
— 次の章はもうすぐ掲載する — レビューを書く